Liputan6.com, Vancouver Vancouver Aquarium mengunggah sebuah video yang menceritakan upaya pemantauan paus menggunakan drone. Inilah pertama kalinya pemantauan paus menggunakan drone berbaling-baling enam (hexacopter).
Pada Agustus 2014, Dr. Lance Barrett-Lennard, ilmuwan senior untuk hewan mamalia laut dari Vancouver Aquarium, bekerja sama dengan Dr. John Durban dan Dr. Holly Fearnbach dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Para peneliti akan menggunakan sekitar 30 ribu foto dari drone itu untuk memantau kesehatan paus pembunuh.
Baca Juga
Dari atas sana, para peneliti dapat menduga apakah ada paus yang sakit atau mengandung. Foto-foto yang dihasilkan bahkan sudah menunjukkan sejumlah paus yang sedang mengandung.
Advertisement
Drone kelautan berbaling-baling enam APH-22 yang dipakai di sini merupakan pesanan khusus dari perusahaan fotografi udara Aerial Imaging Solutions. Perangkat itu milik NOAA. Pemanfaatan alat itu disahkan oleh izin terbitan Fisheries and Oceans Canada dan sertifikat layak terbang terbitan Transport Canada, ditambah dengan sejumlah izin pengasuhan hewan.
Tim ilmuwan ini juga mempelajari dampak hexacopter itu pada hewan dan mereka menemukan bahwa keberadaan wahana terbang itu tidak diketahui oleh paus yang sedang dipantau.