Sukses

5 Tewas dalam Insiden Ledakan Bom di Gereja Nigeria

Diduga kuat ledakan ini didalangi oleh kelompok militan Boko Haram.

Liputan6.com, Jos - Seorang bomber meledakkan tubuhnya di sebuah gereja di Kota Potiskum, Nigeria, pada Minggu 5 Juli 2015. Seorang pendeta dan 4 jamaah lainnya dilaporkan tewas. Demikian menurut penuturan saksi dan polisi.

"Seorang wanita dan 2 anaknya berada di antara korban serangan di gereja bernama Christian Church of God," kata sumber tersebut seperti dikutip dari CNN, Senin (6/7/2015).

Meskipun belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, berdasarkan metode, sasaran dan lokasi serangan yang konsisten seperti insiden serupa terakhir, diduga kuat didalangi oleh kelompok militan Boko Haram.

Potiskum, pusat komersial negara bagian Yobe, telah menjadi lokasi dari beberapa serangan mematikan.

Pada 2015, militan Boko Haram telah menargetkan Potiskum setidaknya 4 kali. Pada bulan Januari, 3 orang tewas dan 43 terluka ketika 2 pengebom bunuh diri menargetkan para wanita di sentra jual-beli ponsel; minggu berikutnya, serangan bunuh diri lain menewaskan 4 orang dan melukai 48 di sebuah stasiun bus di Potiskum.

Serangan bunuh diri lain di sebuah stasiun bus pada bulan Februari menewaskan 17 orang dan melukai 27 lainnya; dan pada bulan Mei, seorang pria bersenjata yang mengenakan rompi bunuh diri menyerang College of Administrative and Business Studies di negara itu.

Selain menyasar sekolah-sekolah, polisi, serta gedung-gedung pemerintah, Boko Haram dikenal kerap menargetkan gereja. Sebelumnya, kelompok tersebut menyerang gereja pada Juni 2013, yang menewaskan lebih dari 50 orang. Sedangkan pada November 2011, terjadi serangan terhadap 11 gereja.

Amerika Serikat mengutuk serangan terbaru oleh Boko Haram di timur laut Nigeria.

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, orang-orang di Nigeria utara layak untuk hidup bebas dari kekerasan dan teror. Amerika Serikat terus memberikan bantuan kontraterorisme untuk membantu pihak berwenang Nigeria mengembangkan penanganan komprehensif untuk memerangi ancaman yang ditimbulkan oleh Boko Haram," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, dalam sebuah pernyataan.

Secara terpisah pada hari Minggu, ledakan mematikan juga mengguncang pusat kota Jos. Satu ledakan terjadi di dekat Masjid Yan-Taya ketika khotbah bulan suci Ramadan.

Ledakan lain terjadi di Bauchi Road, sebuah jalan utama di Jos yang juga menjadi pemukiman muslim. Menurut sumber rumah sakit, setidaknya 15 orang tewas, dan 20 lainnya luka-luka dalam serangan itu. (Tnt/Ein)