Liputan6.com, Sydney Frank Burton, 63 tahun, dilaporkan terdiagnosa penyakit "satu di antara sejuta"Â Creutzfeldt Jacob Disease atau CJD atau sejenis dengan penyakit sapi gila.
Frank--mantan analisis keuangan-- didiagnosa menderita penyakit langka, degeneratif dan tidak bisa disembuhkan ini setelah dia tiba-tiba jatuh di trotoar dan dibawa ke rumah sakit pada bulan Mei lalu. Namun, Rumah Sakit Royal Prince Alfred mengumumkan kondisi Frank hari Selasa kemarin (7/7/2015).
"Rumah sakit Royal Prince Albert sedang merawat pasien yang terjangkit Creutzfeldt Jacob Disease atau CJD. Kondisi pasien tidak dalam kondisi yang menular," kata juru bicara rumah sakit tersebut kepada wartawan seperti dikutip dailytelegraph. CDJ bukan penyakit yang menular lewat udara atau kontak fisik. Penyakit ini hanya menular lewat cairan membran otak dan cairan dari tulang sumsum. Â
Kerabat Frank, Peter Kogoy, dalam wawacaranya mengatakan sampai sekarang dokter belum mengetahui bagaimana Frank tertular penyakit ini. Sampai saat ini CDJ belum bisa disembuhkan dan kebanyakan penderitanya akan meninggal dalam waktu 6 bulan setelah menunjukkan gejala yang mirip dengan dementia dan kesulitan berjalan.
"Frank tidak bisa memakai baju sendiri, tidak bisa makan sendiri. Dia membutuhkan perawatan 24 jam setiap harinya," kata Peter.
Penyakit langka ini terjadi 1 di antara satu juta orang di dunia. Menurut Direktur CJD Support Group Network Australia, Suzanne Solvyns, ada 35 kasus CDC tiap tahunnya. Kebanyakan penderita tersebar seluruh Australia. Grup ini sedang mendampingi 15 pasien CDJ seluruh Australia. (Rie/Ein)