Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Nadjib Razak kian berada di bawah tekanan soal dugaan transfer senilai USD 700 juta atau setara Rp 9,4 triliun dari dana BUMN negeri jiran ke rekeningnya. Kabar terbaru menyebutkan, 6 rekening terkait investigasi kasus tersebut dibekukan otoritas setempat.
Tak mau tinggal diam melihat dirinya terus dihantam isu miring, PM Nadjib akhirnya angkat bicara. Dia menyangkal semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.
"Berbagai tuduhan yang dibuat untuk saya itu tak berdasar atau keterlaluan," ucap Nadjib lewat akun Facebooknya, seperti dikutip dari BBC, Rabu (8/7/2015).
Sementara, para kuasa hukum PM Najib sedang mempertimbangkan untuk memperkarakan Wall Street Journal (WSJ), yang pertama membeberkan kasus tersebut, jika ditemukan bukti bahwa media tersebut terlibat dalam 'konspirasi' terhadap orang nomor satu di Putrajaya itu.
Pernyataan dari Nadjib yang mengatakan tuduhan-tuduhan itu tak benar, dikomentari oleh salah satu mantan PM di Malaysia, Mahathir Mohamad.
Menurut Mahathir, Nadjib bisa saja lepas dari tuduhan itu, asalkan dia harus membuktikan pada publik dengan bukti-bukti yang ada bahwa semua hartanya legal. "Najib bilang ia membantah (tudingan itu). Perlihatkan saja rekeningnya," kata Mahathir seperti dikutip dari situs The Star.
Baca Juga
Dia menambahkan, sangat mudah untuk membuktikan PM Najib tak bersalah. "Ia punya rekening bank. Hal yang harus dia lakukan adalah, 'periksa rekeningku, lihat saja," kata Mahathir yang pernah jadi PM Malaysia selama 22 tahun.
Mahathir menyebut tuduhan yang datang ke suksesornya tersebut datang bukan tanpa alasan. Ia melihat gaya hidup mewah Nadjib lah yang menyebabkan dia tersandung kasus ini.
Tuduhan penerimaan dana publik ini pertama kali dimunculkan oleh dokumen yang dilihat Wall Street Journal.
Media tersebut dalam sebuah artikelnya menulis, Nadjib mentransfer jutaan dolar dari perusahaan milik negara, 1Malaysia Development Bhd (1MDB), ke beberapa rekening pribadinya.
Wall Street Journal mengklaim mendapatkan formulir transfer dan diagram aliran dana yang disiapkan investigator pemerintah. 1MDB sendiri diluncurkan pada 2009. Di BUMN ini PM Nadjib duduk sebagai ketua badan penasihat. (Ger/Ein)
Advertisement