Liputan6.com Seorang ayah yang telah kehilangan putranya, mendapatkan peninggalan sepucuk surat yang ditulis di Hari Ayah 26 tahun silam.
Menurut cerita sang ayah yang dituturkan kepada ABC News, hubungan Duane Schrock Jr. dan ayahnya renggang sejak sang ayah tidak bisa menerima bahwa anak laki-lakinya seorang homoseksual. Surat tersebut merupakan usaha sang anak untuk mendekatkan dirinya kembali dengan sang ayah. Namun, sebelum ia bisa menerima, sang anak sudah meninggal dunia karena AIDS di tahun 1995.
Advertisement
“Ayah tersayang, kita sudah lama tidak berhubungan. Aku baik-baik saja dan hidup bahagia di Richmond. Aku ingin mendengar kabar Ayah. Selamat Hari Ayah, salam sayang Duane,” begitu bunyi surat tersebut.
Sekarang, 20 tahun setelah kematian Duane dan 26 tahun setelah surat ditulis, surat itu pun sampai.
“Seseorang mengumpulkan keberanian dan membawanya setelah tahun-tahun berlalu, mereka pasti masih menyebarkannya,” ungkap Schrock, yang saat ini sudah berusia 87 tahun. “Saya masih berlinang air mata jika mengingatnya.”
Shrock menuturkan bahwa sebelum putranya meninggal, ia menanyakan apakah ia sudah "berdamai dengan Tuhan karena saya ingin melihatnya di surga".
Surat tersebut merupakan kejutan yang membahagiakan.
“Saya sudah pasti menerimanya, dan ini mengembalikan kepercayaan saya terhadap layanan pos surat.”