Liputan6.com, Austria Selama ini, banyak orang menganggap tikus sebagai hama pengganggu. Banyak orang yang takut, jijik, atau benci di hewan pengerat ini. Seakan-akan, hewan ini tidak berguna dan lebih baik dihilangkan saja.
Namun, siapa sangka kalau ternyata tikus juga bisa `disekolahkan`?
Marnia dari Austria, melalui akun YouTube-nya (MouseAgility), mengunggah video yang menayangkan bagaimana tikus juga bisa pintar setelah dilatih. Melalui blognya, Marnia menjelaskan cara yang dipakai untuk mendidik tikus-tikus, khususnya tentang penggunaan clicker yang sebetulnya merupakan penerapan pengkondisian sesuai dengan cara B. F. Skinner.
Advertisement
Sebagai informasi, clicker adalah alat kecil terbuat dari plastik yang lazim digunakan untuk melatih hewan. Alat ini dapat mengeluarkan bunyi `klik` setiap kali tombolnya ditekan. Pelatih hewan menekan alat ini setiap kali hewan yang mereka latih melakukan sesuatu yang benar.
Pelatihan menggunakan clicker ini menggunakan pengkondisian klasik. Akan tetapi, cara yang digunakan di sini adalah dengan penguatan positif dan hukuman negatif. Penguatan yang dimaksud di sini menyebabkan suatu perilaku muncul berulang kali, sedangkan hukuman memberikan hasil yang sebaliknya.
Kelebihan dari penggunaan clicker adalah adanya perbedaan suara yang tegas dibandingkan suara bising di lingkungan sekitar, sehingga mudah diingat. Suara clicker tidak berubah, berbeda dengan suara manusia yang tergantung keadaan emosi dan alam bawah sadar.