Liputan6.com, Jakarta - Petinju ternama Filipina, Manny "Pacman" Pacquiao, tengah berada di Tanah Air. Lawatannya ke Indonesia ditujukan untuk menjadi bintang iklan produk jamu lokal.
Dalam kunjungan tersebut, pria yang populer dengan sebutan Pacman itu menyatakan sangat ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia ingin menyampaikan ucapan terima kasih karena eksekusi mati warga senegaranya, Mary Jane, ditunda sementara waktu.
Menanggapi keinginannya bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan belum bisa memastikan bisa terwujud atau tidak.
Bukan tanpa alasan. Sebab, menurut Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, pertemuan dengan Presiden yang mengatur adalah Kementerian Sekretariat Negara.
"Tentunya, (Manny Pacquiao) dia adalah petinju yang begitu dikenal di sini," ucap Arrmanatha dalam press briefing mingguan di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
"Untuk pertemuan (dengan Presiden Joko Widodo) dia terima atau tidak akan diatur oleh Sekretariat Negara di Istana Presiden," jelas dia.
Petinju berjuluk Pacman ini beberapa waktu lalu menunjukkan rasa syukur atas ditundanya eksekusi Mary Jane. "Saya sangat berterima kasih kepada Indonesia. Kepada pemerintah Indonesia. Karena kebesaran jiwa dan kemurahan hati, eksekusi ditunda," kata dia beberapa waktu lalu.
Eksekusi mati Mary Jane batal dilakukan lantaran masih ada proses hukum baru di negaranya.
Mary Jane akan menjadi saksi dalam persidangan kasus perdagangan manusia. Kasus ini melibatkan Kristina, orang yang merekrut Mary Jane menjadi pembantu rumah tangga. Ia dijatuhi hukuman mati setelah tertangkap tangan menyelundupkan heroin seberat 2,6 kg lewat Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada 2011 silam. Seharusnya ia menjalani eksekusi pada 28 April lalu, namun urung dilakukan. (Tnt/Sss)
Kemlu: Petinju Pacman Ngebet Ketemu Jokowi, Nanti Diatur
Petinju Filipina, "Pacman" tengah dalam lawatan ke Indonesia, untuk menjadi bintang iklan produk jamu lokal.
Advertisement