Liputan6.com, Santa Cruz - Jarang pemimpin tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan yang sangat keras. Paus Fransiskus dalam pidatonya di Bolivia pada Kamis malam (9/7/2015) mengatakan kapitalisme modern adalah "mencari uang gila-gilaan". Ia juga pemimpin dunia pengecut karena tidak bisa melindungi Bumi dari eksploitasi tanpa batas.
"Para pemimpin dunia hanya menghabiskan waktu untuk pertemuan-pertemuan internasional saja, tanpa ada hasil yang nyata."
Paus Fransiskus dalam pidatonya memanggil kaum miskin dan oaoa untuk bangkit melawan "kolonialisme gaya baru" termasuk para korporat, lintah darat, dan tekanan lainnya, serta mereka yang memonopoli media. Demikian seperti dikutip dari BBC.
James Martin, seorang pastor Amerika yang mendampingi Paus Fransiskus, dalam tweetnya mengatakan, "Paus Fransiskus saat di Bolivia berpidato dengan bahasa paling kuat yang pernah saya dengar tentang hak orang miskin dan keadilan sosial."
Pidato Paus kali ini sangat panjang dan detil termasuk meminta maaf atas dosa-dosa gereja Katolik yang, dengan mengatasnamakan Tuhan, terhadap orang-orang dari suku asli Amerika. "Dengan segala kerendahan hati saya meminta maaf atas apa yang telah diperbuat gereja terhadap orang-orang dari asli suku Amerika"
Paus Fransiskus mengatakan bahwa dalam sistem sosial sudah tidak lagi terdapat toleransi satu sama lain. Terjadinya kemiskinan di seluruh dunia karena orang-orang sangat rakus, mereka tidak mau memberikan hak orang lain.
Baca Juga
Pemimpin Takhta Suci menambahkab, manusia seharusnya tidak sekedar bekerja, harus memberikan kontribusi bagi umat manusia. "Untuk Katolik, bekerja itu luas, tidak cuma memetik hasil saja, tapi kita punya obligasi moral untuk berbagi."
Saking panjangnya ia berbicara, Paus Fransiskus di sela-sela pidatonya berkelakar "Apakah pastur ini terlalu banyak berbicara?" (Rie/Ein)
Advertisement