Sukses

Bonsai, si Anjing Bertubuh Setengah

Meskipun begitu, ia bisa hidup seperti anjing pada umumnya.

Liputan6.com, Inggris - Seekor anjing umumnya memiliki empat kaki untuk bisa berjalan normal. Namun, anjing di Inggris ini hanya memiliki tubuh setengah. 

Tubuh anjing jenis Bulldog ini hanya tersisa setengah tulang belakang dan tidak memiliki panggul sama sekali, sementara dua kaki belakangnya pun harus  diamputasi.

Meskipun bertubuh setengah, Bonsai tetap bisa hidup normal

Dilansir dari buzzfeed.com, Selasa (14/7/2015), anjing bernama Bonsai itu lahir17 April 2015 lalu dengan sindrom regresi ekor (agenesis sakral).

 

Sindrom ini menyebabkan dada Bonsai menjadi datar, kakinya pun melebar ke samping dan terentang. Sindrom ini hanya terjadi pada manusia, dan Bonsai adalah anjing pertama yang mengidap sindrom ini. Ini membuat tim dokter hewan tidak bisa melakukan banyak hal untuk membantunya.

Setiap hari, Bonsai harus berjuang dengan tubuh yang kurang sempurna. Meski demikian, anjing kecil ini tampak hidup dengan baik. Bonsai berperilaku sama seperti anjing lainnya, ia bermain, mengenakan baju, bahkan sudah mulai berjalan dengan dua kakinya. 

Bonsai bahkan terpilih menjadi maskot dari sacral Agenesis / Asosiasi Regresi Ekor Internasional.  

Kendati kondisinya terlihat memprihatinkan, ia cukup beruntung karena mendapat kasih sayang yang berlimpah dari pencinta anjing dan hewan. Friends of Emma, organisasi suaka pecinta hewan di Texas, telah menggalang dana untuk membantu penelitian para dokter terhadap Bonsai.

“Bonsai adalah anjing dengan karakter khusus. Kami harap dengan menyebarkan berita tentang dia, dapat membawa kesadaran bahwa mereka yang lahir berbeda (baik hewan ataupun manusia sama), masih bisa membuat perbedaan dalam kehidupan dan hati banyak orang,” ucap Elizabeth Hart dari suaka pecinta hewan.

Meski sudah melewati masa kritis usai operasi, Bonsai tetap memerlukan diagnosis mendalam, terutama soal anatomi bagian dalamnya, untuk proses penanganan kondisinya. Saat ini, anjing lucu ini masih diurus oleh pemiliknya yang masih membutuhkan bantuan dana untuk popok, perawat, dan pemeriksaan dokter hewan. (Dsu/heidy)