Liputan6.com, Yordania - Demi memerangi keberadaan militan ISIS yang semakin merajalela dan mengkhawatirkan, mantan ratu kecantikan ini rela menanggalkan mahkota dan selempang kebesarannya. Lara Abdallat yang merupakan runner up Miss Arab World 2011, kini menjalani kehidupan rahasia sebagai mata-mata di dunia digital.
"Mantan ratu kecantikan 33 tahun itu bekerja sebagai anggota tim intelijen untuk kelompok hacktivist bernama GhostSec," lapor Voactive seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (15/7/2015).
Dulunya, wanita penyandang gelar Miss Jordan 2010 itu menawarkan resume mengesankan pada halaman LinkedIn-nya, termasuk peran sebagai perancang busana dan penjual. Tapi dia kini berjibaku dengan kelompok hacker yang mendedikasikan diri memerangi teroris ekstrimis.
Advertisement
Misinya kelompok yang diikuti Abdallat untuk memberantas kelompok-kelompok ekstremis Islam seperti ISIS, Al-Qaeda, Al-Nusra, Boko Haram, dan Al-Shabaab dari dunia maya atau secara online. Lalu menghalangi upaya perekrutan mereka dan membatasi kemampuan mereka untuk mengatur upaya merekrut teroris internasional.
Di dunia maya, ISIS terkenal kerap mem-posting video berdarah dan mengerikan. Salah satunya adalah yang menjadikan Abdallat bertekad gabung untuk memerangi militan itu.
Abdallat begitu marah mengetahui ISIS memfilmkan adegan satu kandang penuh orang yang ditenggelamkan di dalam air. Sejak saat itu, ia pun berusaha sekuat tenaga untuk mencari cara agar bisa memberangus kelompok tersebut.
"Ini adalah panggilan hati untuk menolong sesama dan panggilan untuk bertindak. Ada beberapa perempuan aktivis siber melawan ISIS dan aku merasa terhormat untuk mewakili mereka," kata dia.
Menurut wanita kelahiran Yordania itu, sekitar 70 persen dari kelompok perempuan bekerja untuk merusak aktivitas online ISIS.
Aksi Digital Berangus ISIS
Langkah pertama kelompok Abdallat untuk memberangus ISIS dengan melaporkan konten tersebut ke situs host dan meminta penghapusan. Jika gagal, mereka menggunakan "senjata digital" untuk menghapus secara paksa yang tak bisa dilakukan secara resmi. Demikian ungkap timnya melalui sebuah situs.
"Kami telah menutup lebih dari 100 situs ISIS, dan menangguhkan 55.000 akun Twitter yang digunakan untuk transmisi propaganda, ancaman, dan perekrutan," klaim Abdallat.
Perlakuan ISIS terhadap kaum perempuan yang dipublikasikan dengan baik tak membuat nyali Abdallat lantas ciut. Mantan ratu kecantikan itu bahkan tak sedikit pun memiliki keraguan, tentang apa pun yang akan dipikirkan ISIS terhadapnya.
"Aku tidak benar-benar peduli apa yang ISIS pikirkan ketika mereka melihat seorang ratu kecantikan melumpuhkan mereka," tegas Abdallat dalam wawancara dengan Voactive.
Dia bukan orang pertama yang mencopot status selebriti untuk berperang melawan ISIS. Tapi dia mungkin saja orang yang paling bersungguh-sungguh. (Tnt/Rie)