Liputan6.com, Maryland - "Saya bilang, suatu hari, kita akan menemukan bahwa Pluto dengan dua kata: something beautiful (sesuatu yang cantik). Ternyata terbukti benar," ujar Alan Stern, Kepala Investigator Misi New Horizons NASA.
Perkataannya terbukti. Setelah 9 tahun dan 6 bulan dengan jarak 5 miliar kilometer, misi New Horizons berhasil mengambil citra Pluto dan kelima bulannya dengan jelas pada Selasa 14 Juli 2015. Pesawat luar angkasa tanpa awak ini akan mengirim keseluruhan data dan citra pada Rabu (15/7/2015).
Itu semua bermula sejak 21 Maret 1930. Saat itu, majalah Science menerbitkan artikel berjudul "A Planet Beyond Neptune." Para astronom di Lowell Observatory di Flagstaff, Arizona, AS, menemukan titik planet tidak dikenal. Awalnya, keberadaan planet ini telah diprediksi oleh Pervical Lowell, 14 tahun sebelum artikel ini diturunkan. Tapi saat itu, banyak yang meragukan temuannya, sampai para peneliti penerus Lowell yang diketuai Clyde Tombaugh membuktikan kebenarannya.
Saat musim panas 1930, sayembara pemberian nama Planet X diumumkan. Sayembara itu dimenangkan oleh Venetia Burney, seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang tinggal di Inggris. Venetia meminta sang kakek, seorang pustakawan di Universitas Oxford, London, untuk mendaftarkan pemberian nama Pluto kepada panitia sayembara.
Diberi nama Pluto dalam bahasa yang berarti 'sembunyi terlalu lama' dan dari legenda dewa-dewa Yunani, Pluto adalah dewa yang memimpin daerah kegelapan. Menurut Vox, Ventia mendapatkan idenya begitu saja. "Saat itu kami sedang makan pagi saat kakek membacakan sebuah berita sayembara pemberian nama planet baru. Dan saya memikirkan sejenak, semua planet di tata surya diberi nama dewa-dewa Yunani, kenapa planet X ini tidak? Dan dewa Yunani yang sembunyi di kegelapan adalah Pluto."
Ventia memenangkan sayembara dan sang kakek memberi hadiah 5 poundsterling. Ia meninggal pada 2008 dalam usia 90 tahun. Ia cukup lama hidup untuk mengetahui sebuah misi New Horizons.
Diwawancara oleh NASA pada 2006 mengenai misi New Horizons, ia mengungkapkan betapa menakjubkan bisa hidup menyaksikan sejarah dibuat. "Saya juga mengucapkan semoga berhasil kepada para peneliti dan para insinyur New Horizons. Penemuan ini adalah sebuah penemuan paling bermanfaat dan mengasyikkan dalam sejarah astronomi dunia dan tata surya."
Sesuai namanya, yaitu Dewa Kegelapan, keberadaan Pluto memang terkadang terlihat terkadang tidak selama ia berotasi. Para ahli berargumentasi Pluto hanyalah sebuah asteroid yang terperangkap dalam gravitasi matahari. Ia sempat kehilangan status sebagai planet karena perdebatan ini. Namun, setelah New Horizons meluncur pada 2006, ia kembali mendapatkan status planetnya, tetapi para astronom menggolongkan Pluto sebagai drawf planet atau 'planet kerdil'.
Dengan pencitraan terbaru dari New Horizons, tampaknya Pluto tidak sekecil yang diperkirakan. Pluto lebih lebar 80 km dari estimasi awal. Jadi, total diameter Pluto adalah 2.370 km.
>>>> 9 Rahasia yang tersembunyi di dalam New Horizons
Advertisement
9 Rahasia yang tersembunyi di dalam New Horizons
Selain membawa misi untuk memotret dan mendalami Pluto lebih dekat, New Horizons membawa misi yang lain. Ada 9 benda yang dibawa olehnya, di antaranya membawa serta abu jenazah Clyde Tombaugh. Abu Clyde dimasukkan ke dalam sebuah kontainer tertutup yang bertuliskan: "Di sini bersemayam, penemu Pluto dan Lapis Ketiga Tata Surya: Clyde W. Tombaugh (1906-1997), seperti dikutip dari universetoday.
New Horizons juga membawa perangko AS terbitan 1991 yang bermoto "Pluto Not Yet Explore".
Benda lain yang dibawa oleh misi pesawat luar angkasa ini adalah: CD-Rom yang berisi 434 ribu nama orang yang ingin menjadi bagian perjalanan besar ini dan foto para personel, peneliti, dan insinyur New Horizons.
New Horizons juga membawa potongan wilayah Florida di peta Amerika Serikat --tempat ia meluncur pertama kali-- dan potongan wilayah Maryland tempat New Horizons dibuat.
Dalam badan pesawat itu juga ditanam sebuah plat kecil yang dengan ukiran tulisan berupa "untuk mengenang sejarah astronomi dan luar angkasa: perjalanan terjauh dari tata surya", di belakangnya tertulis: "Pesawat ini terbang dari Amerika Serikat"
Pesawat tanpa awak ini juga membawa sebuah bendera Amerika Serikat dan versi lainnya.
 >>>>> "Kami Hidup!"
Advertisement
"Kami Hidup!"
Itulah sinyal yang diterima bumi waktu NASA Rabu (15 Juli 2015) tengah malam. New Horizons menelepon bumi, melaporkan bahwa misi mendekati Pluto berhasil dan ia sedang menuju sabuk Kuiper Planet Pluto.
Alice Bowman, manajer misi operasi, mengatakan bahwa bumi sedang melakukan telemetri dengan pesawat luar angkasa itu. Administrator NASA, Charles Bolden, kepada media mengatakan, "Misi hari ini adalah satu langkah besar setelah manusia berhasil mencapai Mars. Misi ini memberikan rangkaian puzzle satu lagi untuk tata surya," seperti dikutip dari theverge.
Para ahli di ruang kontrol tampak cemas dan waswas. Mereka saling merangkul bahu dan memegang tangan saat menunggu sinyal mengatakan bahwa misi baik-baik saja. Gegap gempita dari ruang kontrol saat menerima telepon dari New Horizons. "Seperti menunggu sesuatu menetas," kata Alan Stern, kepala misi New Horizons.
Bagaimana tidak, New Horizons memasuki unkown object atau 'objek tidak dikenal'. Ia berada dalam posisi bahaya dan bisa saja menabrak asteorid, sampah luar angkasa, yang bisa menggagalkan misi yang sudah berjalan selama 9 tahun ini.
Tapi Alan yakin bahwa New Horizons akan berhasil. Ia dan timnya telah menghitung bahwa kapal ini akan menabrak satu atau dua dari 10 ribu runtuhan atau sampah luar angkasa. "Saya yakin, kita bisa menerbangkan ratusan New Horizons melalu sistem (yang telah kami rancang) dan mengharapkan mereka selamat," kata Alen setelah sinyal selamat diterima bumi.
New Horizons akan mengirim data mengenai rahasia Pluto yang selama ini belum terungkap. Para peneliti ingin meneliti lebih jauh kenapa Pluto dikelilingi es. Mereka ingin meneliti bukit-bukit dan gunung-gunung, sabuk gelap khatulistiwa Pluto dan daratan berbentuk hati.
Tidak hanya itu, mereka juga ingin meneliti Charon, bulan terbesar yang dimiliki planet kerdil ini. Charon juga masih menyimpan rahasia sampai detik ini. "Foto-foto yang terbaik belum datang, tunggu saja," kata Alan.
Informasi dan pencitraan akan tersedia bulan depan, saat New Horizons mengirim data lebih banyak lagi. Total keseluruhan data akan dikirim ke Bumi dalam waktu 16 bulan. Misi New Horizons diharapkan akan tuntas pada Oktober atau November 2016.
Setelah itu, masih belum jelas, karena New Horizons masih punya cukup bahan bakar hingga 2030-an. John Grunsfeld, Kepala Misi NASA, mengatakan bahwa belum ada rencana setelah 2016 untuk New Horizons. "Tapi yang pasti, ia akan menjelajah tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya." kata dia kepada CBC. (Arie/Yus)