Liputan6.com, Berlin - Penemuan fosil ular berkaki empat mengungkap misteri bagaimana hewan melata itu berevolusi.
Menurut laporan yang dimuat Mirror.co.uk yang dikutip pada Jumat (24/7/2015), dari hasil penemuan itu dinyatakan bahwa ular telah berevolusi dari kadal. Seekor kadal darat mengalami evolusi menjadi ular, dan bukan kadal laut.
"Fosil itu menjawab beberapa pertanyaan penting seperti tampak jelas bahwa ular berevolusi dari kadal darat, dan bukan kadal laut," kata Dr. Martill.
Sebelumnya, Dr. Dace Martill dari Universitas Portsmouth, Inggris menemukan fosil yang berasal dari Brasil itu di Museum Solnhofen, Jerman. Umurnya pun sudah tua, yakni sekitar 110 tahun. Oleh karena itu, para ilmuwan mengatakan ular tersebut merupakan ular tertua.
Tetrapodophis amplectus -- nama ular yang diberikan oleh tim ahli -- berukuran kecil, hanya sekitar 20 cm. Kepalanya hanya sebesar kuku orang dewasa, sementara tulang ekornya juga yang terkecil hanya seperempat milimeter saja.
Kaki bagian depannya sangat kecil, sekitar 1 cm, sedangkan kaki bagian belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dan digunakan untuk menangkap mangsa.
Walaupun telah ditemukan fosil tersebut, masih banyak pertanyaan yang diajukan oleh para ilmuwan terkait alasan binatang tersebut berevolusi.
(Frederica/Tnt)
Misteri Evolusi Ular Berkaki 4
Dr. Dace Martill dari Universitas Portsmouth, Inggris menemukan fosil ular kaki 4 yang berasal dari Brasil itu di Museum Solnhofen, Jerman.
Advertisement