Liputan6.com, Gurdaspur, India - Kepolisian bersama militer India meningkatkan penjagaan setelah sekelompok orang bersenjata menyerang pos polisi di Negara Bagian Punjab.
Otoritas setempat mengatakan bahwa 2 polisi dan 3 sipil tewas di tempat saat penyerbuan terjadi dan sekitar 7 orang terluka.
Insiden ini terjadi pada Senin (27/7/2015) sekitar pukul 05.30 waktu setempat di Gurdaspur, sebuah kota yang hanya berjarak 10 kilometer dari perbatasan Pakistan.
Media lokal setempat melaporkan tembak-menembak terjadi sampai siang hari hingga militer India turut campur membantu polisi.
Identitas para penembak diketahui memakai kostum seperti polisi atau militer yang mirip dengan India. Sejauh ini belum bisa diidentifikasi.
India telah mengalami kesulitan setelah banyaknya serangan yang dilancarkan oleh pihak kelompok militan di dekade terakhir. Serangan tersebut diluncurkan oleh grup yang berpusat di Pakistan. Negara Bagian Punjab juga pernah mengalami konflik sipil yang dilakukan oleh separatis Sikh di akhir dekade 80 hingga awal 90-an.
Jatendra Singh --menteri muda di Kantor Perdana Menteri Narendra Modi-- mengatakan kepada media tentang kemungkinan keterlibatan Pakistan dalam insiden ini..
"Ada indikasi awal bahwa Pakistan telah memasuki dan melanggar batas di daerah itu," ucap Jatendra Singh yang daerahnya pemilihannya berasal dari perbatasan India-Pakistan, yakni Kota Gurdaspur, seperti dikutip oleh Guardian.
Baca Juga
Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh mengatakan kepada media bahwa situasi telah dapat diatasi dengan baik. Namun kalangan oposisi mengkritik bahwa kejadian ini adalah 'sebuah kegagalan intelijen'.
Advertisement
Wakil Kepolisian Gurdaspur, Abhinav Trikha mengatakan, para penyerang muncul dari tengah-tengah permukiman yang berada dekat pos polisi dan menembak secara terus-menerus.
"Ada sekitar 3 atau 4 penyerang. Mereka berpakaian layaknya seragam militer. Mereka datang dengan kendaraan jenis Maruty," kata dia kepada media di lokasi penyerangan. Kelompok ini sebelumnya mencuri kendaraan tersebut baru menyerang pos.
5 Bom juga ditemukan di rel kereta api di negara bagian itu. Sepertinya ada indikasi bahwa serangan ini telah direncanakan untuk mengacaukan perbatasan.
Namun televisi-televisi di India tidak akan menyiarkan secara langsung kejadian ini untuk menghindari pemberitahuan kepada para penyerang atau siapa pun yang berhubungan dengan mereka.
Kota Gurdaspur berada di perbatasan Jammu di India dan Kashmir di Pakistan. Di daerah tersebut, para militan dan separatis telah berperang lebih dari 25 tahun.
Inda telah menuduh Pakistan yang melakukan pelatihan dan mempersenjatai para militan di Punjab, Jammu dan Kashir. Pemerintah Islamabad sejauh ini menolak tuduhan itu.
Dunia berharap kedua negara tetangga ini segera berdamai. Harapan itu akan segera direalisasikan pada bulan ini di pertemuan petinggi negara di Rusia.
India dan Pakistan tidak pernah akur semenjak Islamabad mendapatkan kemerdekaannya di tahun 1947. Kedua negara ini berebut wilayah Kashmir.
Sementara itu, militan Sikh menuntut kemerdekaan untuk kaum minoritas Sikh yang disebut Khalistan.
Tahun 1984, militer India menyerang kuil di Amritsar setelah tempat ibadah itu dikuasai oleh militan Sikh. Serbuan ini mengakibatkan ribuan tewas, termasuk pemimpin Sikh dan Hindu.
Insiden ini membuat Indira Gandhi yang saat itu menjabat menjadi perdana menteri ditembak hingga tewas oleh pengawal Sikh nya.
Salah satu ahli keamanan dari One Delhi memperkirakan serangan terhadap pos penjaga hari ini kemungkinan dilakukan oleh Sikh yang dilindungi oleh Pakistan. (Rie/Ans)