Sukses

Benda Mirip Bagian Pesawat MH370 Ditemukan di Samudera Hindia

Menurut analisis awal, puing tersebut diduga merupakan bagian sayap, ditemukan di sebuah wilayah Prancis.

Liputan6.com, La Reunion - Benda mirip puing pesawat dilaporkan ditemukan di sebuah pantai di La Reunion, Samudera Hindia. Para pejabat transportasi Prancis kini tengah menyelidiki apakah potongan besi yang terdampar di sebuah pulau itu milik burung besi nahas Malaysia Airlines MH370 yang hilang dari radar pada 8 Maret 2014.

Menurut analisis awal, puing tersebut diduga merupakan bagian sayap, ditemukan di sebuah wilayah Prancis. Tapi pulau ini berada jauh dari jangkauan area pencarian pesawat yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing itu. Namun tak jauh dari situ, pernah ada kecelakaan pesawat lain.

Potongan bagian pesawat yang ditemukan sekitar 110 mil barat daya dari Mauritius dan timur Madagaskar itu berukuran hampir 7 kaki atau sekitar 2 meter.

"Benda ini memiliki kesamaan yang luar biasa. Puing-puing yang ditemukan di La Reunion terlihat seperti komponen sayap dari Boeing 777," kata Ahli penerbangan Xavier Tytelman seperti dikutip dari BBC, Kamis (30/7/2015).

Lokasi penemuan benda diduga puing Malaysia Airlines MH370 di La Reunion, Prancis dekat Samudera Hindia. (New York Daily News)

Meski demikian, masih terlalu dini untuk memutuskan penemuan itu adalah bagian dari MH370.

"Ini masih terlalu dini, untuk mengatakan apakah itu adalah puing MH370. Kami menemukan puing-puing itu pagi ini di Pantai Saint Andre," kata anggota Angkatan Udara Prancis, Christian Retournat, seperti diberitakan CNN.

Benda yang tampak sebagai bagian dari pesawat Malaysia Airlines itu ditemukan oleh warga yang sedang membersihkan pantai di Pulau La Reunion, wilayah Prancis.

"Benda tertutupi oleh kerang-kerang, jadi sudah berada di air dalam waktu lama," kata seorang saksi mata seperti dikutip kantor berita AFP yang dikutip dari New York Daily News, Kamis (30/7/2015).
 
Kini pihak Malaysia mengirimkan tim untuk menyelidiki puing-puing yang ditemukan pada Rabu 29 Juli 2015 waktu setempat. Peneliti Australia, yang memimpin perburuan, juga dilaporkan tengah berhubungan dengan pihak yang menemukan.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Transportasi Australia, Warren Truss, mengatakan bahwa jika reruntuhan diidentifikasi sebagai puing dari MH370, "maka sesuai dengan analisis terkait peristirahatan pesawat yang diperkirakan berada di Samudera Hindia selatan".

Benda diduga bagian sayap Malaysia Airlines MH370 di La Reunion, Prancis dekat Samudera Hindia. (New York Daily News/Twitter Xavier Tytelman ‏@PeurAvion)

"Bukti baru ini akan digunakan untuk memperbaiki upaya pencarian selanjutnya," lanjut pernyataan tersebut.

Lebih dari setahun pencarian MH370 yang dipimpin Australia belum menemukan petunjuk mengenai keberadaan pesawat maupun 239 orang yang berada di dalamnya. Sebagian besar penumpang adalah warga negara China.

Pencarian dipusatkan di wilayah Samudra Hindia bagian selatan setelah data satelit menunjukkan pesawat Boeing 777 milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines tersebut berakhir di sana.

Pencarian Malaysia Airlines MH370 terus dilakukan hingga kini, meski harapan yang makin menipis. Sudah setahun lebih sejak Boeing 777 tersebut hilang bersama 239 orang di dalamnya, Sabtu 8 Maret 2014. Korban selamat mustahil ditemukan.

Burung besi jenis Boeing 737-200ER yang dioperasikan maskapai pelat merah itu hilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok pada Sabtu 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat. Pukul 01.21 kapal terbang itu dinyatakan menghilang. (Tnt/Rie)