Sukses

Wikileaks: AS Memata-matai Jepang

AS melakukan spionase terhadap sekutu terdekatnya, Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Situs Wikileaks pada hari Jumat (31/07/2015) menerbitkan dokumen 'Target Tokyo' yang berisi daftar 35 nomor telepon penting pejabat Jepang yang disadap Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA). 

Di antaranya adalah perdana menteri Jepang, anggota kabinet, dan eksekutif perusahaan besar seperti Mitsubishi.

Kegiatan mata-mata yang dilakukan oleh AS diduga dilakukan sekitar 8 tahun lalu, pada tahun-tahun pertama pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe dimulai.  

Dokumen 'top secret' itu melaporkan bahwa AS mendengarkan percakapan para menteri Jepang yang berisi diskusi internal tentang perdagangan,  kebijakan perubahan iklim, energi nuklir, dan beberapa percakapan penting  lainnya di kediaman rumah Abe.

Amerika Serikat juga melakukan kegiatan spionase terhadap Bank of Japan dan kebijakan bahan bakar fosil antara pemerintah Jepang dengan perusahaan Mitsubishi dan Matsui.

Julian Assange, pendiri laman pembocor itu dalam keterangan persnya mengatakan, "Dalam dokumen ini, pemerintah Jepang khawatir tentang bagaimana harus mengatakan kepada AS tentang proposal perubahan iklim, yang berdampak terhadap hubungan kedua negara," seperti dikutip dari WikiLeaks.

Jepang dan AS menjadi sekutu setelah berakhirnya Perang Dunia II. Dalam kunjungan Obama ke Jepang, ia memuji Negeri Matahari Terbit sebagai "sekutu terdekat Amerika." (Rie/Ein)