Liputan6.com, Amsterdam - Hari ini, 71 tahun lalu, seseorang telah membocorkan kepada Nazi tentang persembunyian Anne Frank dan keluarganya di sebuah gudang rahasia Frank --Secret Annex-- dan keluarga Yahudi lainnya. Mereka ditangkap dan dideportasi ke Auschwitz.
Frank sekeluarga sembunyi di gudang itu bersama keluarga yahudi lainnya. Makanan dan kebutuhan lainnya dipasok oleh seorang Belanda yang peduli akan nasib mereka. Mereka mulai bersembunyi dari 1942 takut dideportasi, dikembalikan ke Nazi di Jerman.
Anne, remaja belasan tahun saat ia dan keluarganya dalam persembunyian, menghabiskan waktunya dengan menulis buku harian. Buku harian itu selamat saat keluarga mereka berhasil ditemukan pasukan anak buah Hitler.
Annelies Marie Frank lahir di Frankfurt, Jerman, pada 12 Juni, 1929. Dia adalah putri kedua dari Otto Frank dan Edith Frank-Hollander. Mereka adalah orang Yahudi terhormat yang tinggal di Jerman selama berabad-abad, seperti dikutip dari History.com.
Dengan munculnya pemimpin Nazi Adolf Hitler pada 1933, Otto dan keluarganya pindah ke Amsterdam untuk melarikan diri kekejaman Nazi terhadap Yahudi. Di Belanda, Otto berbisnis rempah-rempah dan selai. Sukses dan hidup mereka berjalan dengan baik.
Anne menghadiri sekolah Montessori dengan anak-anak Belanda kelas menengah lainnya, tapi dengan invasi Jerman ke Belanda pada 1940 dia dipaksa untuk pindah ke sekolah khusus Yahudi. Pada 1942, Otto mulai mengatur tempat persembunyian di sebuah gudang di Terusan Prinsengracht di Amsterdam.
Pada ulang tahunnya yang ke-13-nya pada 1942, Anne mulai menulis buku harian yang berkaitan pengalamannya sehari-hari. Ia bercerita tentang keluarga dan teman-teman serta pengamatan tentang dunia yang semakin berbahaya.
Kurang dari sebulan kemudian, kakak Anne, Margot, menerima pemberitahuan panggilan untuk melaporkan ke Nazi "kamp kerja." Takut deportasi ke kamp konsentrasi Nazi, keluarga Frank bersembunyi di gudang rahasia lainnya. Satu minggu kemudian, mitra bisnis Otto Frank dan keluarganya bergabung dengan keluarga Frank dengan alasan yang sama.
Selama 2 tahun, Anne membuat catatan harian tentang hidupnya dalam persembunyian. Tulisan-tulisannya tajam dan dihiasi humor serta penuh wawasan. Pintu masuk ke gudang rahasia tersembunyi di antara rak buku berengsel, dan mantan karyawan Otto dan teman-teman Belanda lainnya menanggung resiko melindung mereka dan menyuplai segala kebutuhan para pelarian itu.
Anne dan yang lain tinggal di kamar dengan jendela yang dicat hitam. Mereka juga tidak berani bersuara termasuk tidak berani menyiram toilet di siang hari karena takut kehadiran mereka akan tercium.
Pada Juni 1944, Anne sangat bahagia karena dia mendengar pendaratan sekutu di Normandia. Ia berharap pembebasan dirinya segera dimulai, sehingga pada 1 Agustus 1944 ia membuat babak terakhir di buku hariannya. Tiga hari kemudian tepatnya 4 Agustus 1944, setelah 25 bulan, pengasingan berakhir.
Baca Juga
Sayangnya bukan kebebasan, melainkan keberadaan mereka diketahui oleh pasukan Nazi setelah seseorang membocorkan rahasia itu.
Frank sekeluarga dan keluarga lainnya bersama orang Belanda yang melindungi mereka ditangkap. Mereka dikirim ke kamp konsentrasi di Belanda. Pada September 1944, Anne dikirim ke kamp kematian Auschwitz di Polandia.
Pada musim gugur 1944, di tengah-tengah pembebasan Polandia oleh Soviet, Anne dan Margot, saudara perempuannya dipindahkan ke kamp konsentrasi Bergen-Belsen di Jerman. Kondisi keduanya sangat menderita dan menyedihkan. Kakak beradik itu terserang tifus dan meninggal awal Maret 1945. Tak lama kemudian, awal Maret 1945, kamp itu berhasil dibebaskan oleh Inggris.
Otto Frank adalah satu-satunya yang bertahan hidup. Setelah perang, ia kembali ke Amsterdam melalui Rusia, dan bertemu kembali dengan salah satu mantan karyawannya, Miep Gies, yang telah membantu melindungi dia. Dia menyerahkan buku harian Anne yang tersembunyi dan saat mereka menyerbu gudang persembunyian itu.
Pada 1947, buku harian Anne diterbitkan oleh Otto di Belanda dengan judul Diary of a Girl Young. Buku ini langsung melejit menjadi best-seller dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Buku ini menjadi salah satu bukti sastra tentang kekejaman Nazi.
Persembunyian Frank keluarga di Prinsengracht nomor 263 di Amsterdam dibuka sebagai museum pada 1960.
Advertisement
Siapakah Pengkhianat keluarga Frank?
Hingga kini, pengkhianat keluarga Frank masih simpang siur. Dalam situs Miep Gies, ada 3 orang yang dicurigai sebagai pembocor rahasia. Mereka adalah Tonny Ahlers, mantan mitra kerja Otto Frank yang terkenal dengan anti-semitnya, namun tak pernah ia singgung-singgung di depan Otto.
Willem van Maaren salah satu pekerja Otto. Tak seorang pun yang mempercayai dia karena dia hobi mengutil. Ia menjadi kandidat paling penting sebagai pengkhianat, tapi tak terbukti. Yang ketiga adalah Lena Hartog-van Bladeren yang suaminya bekerja juga bekerja untuk Otto Frank.
Ketiganya tidak terbukti sebagai pengkhianat. Sementara ini, kesimpulan terakhir, pengkhianatnya adalah para tetangga atau orang lewat yang curiga dengan adanya 'kehidupan' di gudang rahasia itu. Mereka lantas melaporkan kepada pihak keamanan setempat dan baru digeledah pada 4 Agustus 1944.
Di hari yang sama pada 1961, Barrack Obama lahir. Ia menjadi Presiden ke-44 Amerika dan merupakan presiden AS keturunan Afrika pertama di negara Paman Sam.
Sementara pada 1964, 3 jenazah aktivitis hak manusia untuk kaum minoritas di Amerika Serikat ditemukan di sebuah dam. Ketiganya adalah inspirasi film berjudul Mississipi Burning yang diluncurkan 1988 dan mendapatkan Academy Award untuk Best Cinematography. (Ari/Rmn)