Liputan6.com, Jakarta - Sejarah mencatat Wright bersaudara, Orville dan Wilbur sebagai sosok inovator pesawat. Kakak-beradik itu berhasil menciptakan pesawat terbang yang kini sangat berguna untuk mobilitas manusia.
Pada 17 Desember 1903, mereka berhasil menerbangkan pesawat yang kali pertama di Kill Devil Hills, North Carolina, Amerika Serikat.
Namun dengan keberhasilan ini, Wright bersaudara tidak serta merta langsung memamerkan dan menjelajahkan pesawatnya di muka publik. Mereka mematangkan sistem internal kapal terbang selama beberapa tahun.
Advertisement
5 Tahun kemudian, tepatnya pada 8 Agustus 1908, pesawat ciptaan mereka diterbangan secara perdana di muka publik, yang berlokasi di arena balap the Hunaudieres, Le Mans, France. Dalam uji coba itu, pesawat terbang 1 menit 45 detik. Ini menjadi tonggak awal dunia dirgantara.
Meski awalnya dianggap remeh oleh sejumlah komunitas dirgantara di Eropa, pesawat mereka kenyataannya berhasil terbang dengan baik. Naik turun dan berputar dengan mulus. Juga mudah dikendalikan dengan kontrol yang baik. Anggapan remeh itu berubah menjadi pujian.
Nama Wright bersaudara langsung menjadi pemberitaan utama dunia. Mereka dinyatakan sebagai pionir penerbangan pesawat yang mengubah dunia, di mana jarak dan waktu tak lagi menjadi halangan. Demikian seperti dimuat EDN.
Saat itu, memang ada beberapa kelompok yang tengah berusaha mengembangkan pesawat. Namun Orville dan Wilbur yang berhasil. Ketika orang lain bersikeras merancang mesin pesawat dengan kekuatan penuh, Wright bersaudara menciptakan sistem aerodinamik yang kenyataannya lebih sukses membuat pesawat mengudara.
Beberapa tahun kemudian, kakak-beradik itu bekerjasama dengan sejumlah mekanik dan perusahaan, untuk mengembangkan pesawat penumpang komersil. Hingga akhirnya pesawat dan sistem ciptaan mereka bisa dinikmati manusia saat ini.
Terobosan mereka yang paling besar adalah penemuan 'kontrol 3 sumbu' yang memungkinkan pilot mengarahkan pesawat secara efektif dan menjaga keseimbangan.
Penemuan Wright bersaudara ini tak lepas dari ketertarikan mereka sejak kecil untuk terbang. Saat di bangku sekolah dasar, mereka diberikan mainan serupa helikopter oleh sang ayah. Mainan itu dibuat dari bambu dan karet untuk memutar baling-balingnya. Namun kemudian mainan itu rusak.
Wilbur dan Orville kecil tak berkecil hati dan bangkit. Mereka membuat kembali mainan tersebut, dan berhasil menciptakan kembali. Hal itu menjadi satu hal yang sangat istimewa bagi mereka. Terlebih waktu itu, Orville tak lagi masuk kelas karena dikeluarkan pihak sekolah. (Riz/Rmn)