Liputan6.com, Taipei - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) dilaporkan meninggal dunia karena tertimpa papan reklame yang roboh diterjang Topan Soudelor di wilayah timur Taiwan, Jumat 7 Agustus malam.
Sebuah stasiun televisi lokal di Taipei pada Sabtu (8/8/2015) pagi melaporkan, korban yang belum diketahui identitasnya itu mengayuh sepeda dari tempat penampungannya di kawasan Pelabuhan Suao, Kabupaten Yilan, menuju toko makanan.
Korban diduga mengabaikan peringatan otoritas bencana setempat, karena malam itu tidak kuat menahan lapar, sehingga bergegas ke luar penampungan untuk mencari makan.
Advertisement
Dalam perjalanan, korban yang bekerja di kapal pencari ikan milik warga negara Taiwan itu terjebak topan disertai hujan deras.
Salah satu papan reklame tumbang dan menimpa korban yang saat itu sedang mengayuh sepeda berwarna abu-abu dan putih.
Di Kabupaten Yilan diperkirakan ada 2.000 TKI yang bekerja di kapal ikan milik warga negara Taiwan. Selama terjadi badai topan, mereka libur melaut.
Menurut pusat operasi bencana Taiwan, hingga pukul 06.30 waktu setempat, 3 orang dilaporkan tewas, 1 lainnya hilang dan 28 orang lainnya cedera setelah Topan Soudelor memasuki daratan di daerah Hualien, Taiwan Timur, Sabtu pagi.
Di seluruh negara pulau tersebut, penuh baliho dan pohon tumbang akibat terjangan topan.
Inti Topan Soudelor memasuki daratan di Kota Praja Sioulin pukul 04.40 waktu setempat, membawa angin kencang dan hujan lebat yang memutus pasokan listrik untuk 80 ribu lebih rumah, membuat penumpang terdampar di bandara dan stasiun kereta.
"Topan Soudelor berpusat di 60 kilometer di sebelah barat Hualien hingga pukul 06.00 waktu setempat, dan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 19 kilometer per jam," demikian informasi dari Badan Meteorologi setempat.
Saat Topan Soudelor menerjang, gelombang besar setinggi 8 sampai 11 meter juga terlihat di sepanjang pantai timur pulau itu.
"Topan tersebut berisi angin dengan kecepatan maksimum 173 kilometer per jam, dan hembusan mencapai 209 kilometer per jam," jelas Badan Meteorologi setempat.
Petugas prakiraan cuaca mengatakan, Topan Soudelor mungkin mulai melemah dan bergerak ke luar dan memasuki Selat Taiwan pada Sabtu menjelang siang waktu setempat. Tapi mereka tetap memperingatkan akan terjadi angin kencang dan hujan sangat lebat selama proses itu.
Sejak Kamis 6 Agustus, Pemerintah Kabupaten Yilan mengeluarkan peringatan bahaya Topan Soudelor.
Pejabat setempat mengumumkan kegiatan perkantoran dan sekolah diliburkan sejak Jumat akibat angin berkecepatan 123 kilometer per jam disertai hujan dengan intensitas 250-330 milimeter tersebut.
Sementara Pemerintah Kota Taiwan baru mengumumkan penghentian aktivitas perkantoran dan sekolah pada Jumat sore mulai pukul 17.00 waktu setempat. Demikian juga dengan daerah-daerah di wilayah selatan Taiwan.
Baca Juga: Topan Super Soudelor, Terkuat Tahun Ini Landa China-Taiwan
(Ant/Tnt/Sss)