Liputan6.com, Miami - Guantanamo menjadi salah satu penyebab pusing kepala Presiden Barack Obama. Rencana penutupan fasilitas ini telah banyak dijegal oleh para senator.
Kini, kepusingannya bertambah satu, para personel militer dan sipil yang bekerja di penjara Guantanamo mengalami masalah lain, yaitu: Kanker.
Baca Juga
Angkatan Laut Amerika Serikat menginvestigasi surat pengaduan berisi penjelasan bahwa bangunan di Guantanamo, tempat para personel sipil dan militer tinggal mengandung zat dan racun pencetus kanker. Selain itu, laporan tersebut meminta evakuasi seluruh personel, setelah menemukan kasus kanker yang diderita para pekerja di sana.
Advertisement
Setidaknya, ada 7 pekerja sipil dan personel militer yang bekerja di Guantanamo tersebut terdiagnosa kanker stadium awal. Sementara itu ada 9 personel militer positif kanker limfoma, otak, apendiks dan kanker usus besar yang berada di stadium akhir, 3 diantaranya telah meninggal.
Kematian terbaru dialami Letnan Kolonel Bill Kuebler, salah satu mantan pengacara di Guantanamo. Ia dikabarkan meninggal karena kanker usus halus. Ia berusia 44 tahun. Kuebler meninggal tak lama setelah surat pengaduan ini disampaikan.
Harian The Washington Post memberitakan bahwa pasien kanker lainnya yang telah meninggal adalah Kolonel Robert J. Cottel, pada 6 Januari 2015 -- setelah ulang tahunnya ke-53. Ia adalah salah satu pengacara yang aktif bekerja di Guantanamo, hingga dokter memvonisnya menderita penyakit mematikan itu.
Personel lainnya adalah Mayor Joshua Kirk yang tutup usia pada 28 Juni 2014 di usia 36 tahun. Joshua juga diketahui pernah bekerja di Guantanamo. Penyebab kematiannya tidak pernah diungkap, baik pihak keluarga maupun pihak Angkatan Laut. Tapi rekan sekerjanya mengatakan bahwa Joshua pernah bercerita ia terdiagnosis kanker sepulang dari penjara itu.
Laporan tersebut menulis bahwa dalam tubuh mereka terdapat karsinogen yang tinggi.
Surat pengaduan itu disampaikan oleh seorang jaksa dari Angkatan Laut AS yang pernah bekerja di Guantanamo, seperti dikutip dari Miami Herald. Surat kabar ini mendapatkan salinan pengaduan yang melaporkan bahwa terdapat daftar jenis-jenis kanker yang telah diderita para personel tersebut.
Ditakutkan penyakit ini akan diderita oleh para ratusan personel baik sipil maupun militer, semenjak mereka bekerja di tahun 2008. Laporan ini menghendaki evakuasi segera para pekerjanya itu. Tes kesehatan juga harus segera dilaksanakan secara menyeluruh, baik yang masih aktif ataupun tidak.Â
Tingginya karsinogen di gedung pengadilan sekaligus tempat tinggal para personel itu, disebut-sebut karena dulunya adalah tempat pembuangan bahan bakar jet dan banyaknya sisa landasan pesawat yang terbengkalai.
Dari daftar personel di laporan itu tertulis, mereka juga terekspos racun yang berasal dari asbestos gedung tua tempat mereka tinggal selama bertugas di Guantanamo.
Menurut beberapa mantan pengacara yang pernah bekerja di fasilitas itu, gedung tempat mereka tinggal dan pengadilan adalah bangunan tua. Di tembok-tembok terdapat banyak larangan untuk tidak mengkonsumsi air tanah.
"Departemen pertahanan sangat perhatian dengan kemungkinan penyebaran karsinogen di gedung komisi militer yang berlokasi di markas AL Guantanamo," kata juru bicara Markas AL di Guantanamo, Kelly Wirfel kepada Reuters.
Juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis kepada media mengatakan, AL dan Departemen Pertahanan akan menginvestigasi gedung tua tempat para personel tinggal di Guantanamo.
"Kesehatan para personel di Guantanamo sangat penting bagi kami, dan laporan ini akan kami tindak lajuti lebih lanjut," kata Davis seperti dikutip The Washington Post.
Namun sejauh ini Davis tidak menjelaskan apakah akan ada screening kesehatan bagi seluruh personel di Guantanamo. Termasuk juga tes kesehatan sisa-sisa tahanan yang masih berada di Guantanamo Bay. Pun dengan penyebab pasti mengapa banyak personel di sana yang terkena kanker, masih menjadi misteri. (Rie/Tnt)