Sukses

Penyiar Radio di Brasil Tewas Ditembak Saat Siaran

Gleydson di mata rekannya dikenal sebagai kritikus yang gigih menyoal korupsi di pemerintah daerah setempat.

Liputan6.com, Camocim - Malang menimpa Gleydson Carvalho, penyiar radio asal Ceara, Provinsi Camocim, Brasil. Dia ditembak mati saat siaran di dalam studio Radio FM Liberdade oleh 2 orang bersenjata. Pria ini ditembak 3 kali. Sekali di kepala dan 2 kali di dada.

Berdasarkan keterangan saksi, saat para pembunuh menyerbu studio, sempat dihalangi resepsionis. Mereka juga memerintahkan teknisi audio berlindung di bawah meja.

"Itu semua terjadi sangat cepat," ujar Ricardo Farias, teknisi di stasiun radio yang menyaksikan pembunuhan itu seperti dikutip The Sydney Morning Herald, Sabtu (8/8/2015).

"Dia (telah) menerima ancaman bahwa mereka akan membunuhnya dan ia akan mengatakan pada pendengar tidak takut siapa pun," tambah Farias.

Keterangan lain yang disampaikan saksi mengatakan pembunuhan terjadi saat Gleydson sedang memutar musik selingan. Para pembunuh lalu melarikan diri menggunakan sepeda motor warna putih sementara korban segera dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dalam perjalanan.

Gleydson di mata rekannya dikenal sebagai kritikus yang gigih menyoal korupsi di pemerintah daerah setempat. Autran Santos, salah satu rekannya mengatakan Gleydson sering menerima ancaman pembunuhan.

"Dia berbicara kepada saya terus-menerus tentang ancaman tetapi tidak takut. Ancaman paling serius yang ia terima ada hubungannya dengan masalah politik," ujar dia.

Bukan yang Pertama

Gleydson Carvalho bergabung dengan daftar panjang wartawan yang tewas setelah mengecam korupsi. Setidaknya 3 wartawan lainnya telah tewas di Brasil tahun ini sebagai pembalasan atas pekerjaan mereka sejak 2011. Sedangkan sekitar 6 kasus lainnya masih belum jelas.

Pada Mei lalu, Evany Jose Metzker, seorang blogger politik di negara bagian Minas Gerais yang telah menyelidiki jaringan prostitusi anak, ditemukan dipenggal di luar Kota Padre Paraiso.

Kurang dari seminggu kemudian, seorang wartawan radio Djalma Santos da Conceicao, disiksa dan dibunuh di negara utara-timur Bahia. Polisi di Kota Conceicao da Feira menemukan tubuh Santos da Conceicao dengan lidahnya dipotong dan mata kanannya dicungkil. Santos da Conceicao telah melaporkan kasus korupsi dan kejahatan di kota itu.

"Pemerintah Brasil perlu berbuat lebih banyak untuk memerangi lonjakan ini dalam pembunuhan balas dendam," kata Carlos Lauria, Koordinator Senior Program di Komite untuk Perlindungan Wartawan.

Lauria mengatakan bahwa 65% dari wartawan yang dibunuh di Brasil sejak 2011 telah melaporkan korupsi dan bahwa pejabat pemerintah yang diduga menjadi pelaku dalam 52% dari kasus. Demikian hasil penelitian Komite untuk Perlindungan Wartawan.

Otoritas polisi di Ceara mengatakan bahwa mereka telah menangkap 2 tersangka di Camocim sehubungan dengan pembunuhan Carvalho. Namun, polisi tidak mengungkapkan mengenai motif potensial dalam pembunuhan tersebut. (Ado/Nda)