Liputan6.com, Gujarat, India Seorang korban pemerkosaan di India harus menyeimbangkan batu seberat 40 kg di kepalanya. Ini bertujuan untuknya ‘membuktikan kesucian’ dan agar diperbolehkan tinggal bersama suaminya lagi.
Si korban, yang hamil akibat diperkosa, dan tidak diperbolehkan melakukan aborsi oleh Pengadilan Tinggi Gujarat, India, harus menjalani ritual yang disebut ‘Agni Pariksha’. Jika ia lulus ‘tes kesucian’ ini, ia bisa tinggal bersama suaminya lagi.
Dilansir Tribune, wanita yang menjadi korban ini mengaku hidup dalam ketakutan dan pemerkosanya telah mengancam akan membunuhnya saat ia keluar dari penjara.
Advertisement
‘Agni Parishka’, yang diterjemahkan menjadi ‘ujian api’, merupakan ritual tradisional yang dipraktikkan di sebagian daerah di India. Menurut kepercayaan, seorang wanita yang mengalami kekerasan seksual berarti kesuciannya ‘terkutuk’. Praktik ini didasari oleh syair Hindu Ramayana, dimana Sita diceritakan harus duduk di api setelah ia diculik oleh seorang pria yang akan menjadikannya istri.
Perlakuan terhadap wanita dan korban pemerkosaan di India telah menjadi perdebatan global setelah kasus pemerkosaan massal pada seorang mahasiswi berusia 23 tahun di bus di Delhi tahun 2012 lalu. (Ikr/hdy)