Liputan6.com, Istanbul - Tak lama setelah F-16 dan 300 personel militer AS berangkat ke Turki pada Minggu 9 Agustus 2015, dua serangan terjadi di depan gedung konsulat AS di Istanbul, Senin (10/8/2015) dini hari tadi. Sementara, 10 orang terluka parah atas ledakan bom mobil di kantor Markas Polisi Turki.
Dua penyerang menembaki gedung konsulat AS di jantung ibu kota Istanbul. Sejumlah media lokal memberitakan bahwa penyerang diidentifikasi sebagai perempuan dan laki-laki.
Sejauh ini belum ada laporan korban di sekitar gedung konsulat Amerika Serikat di distrik Sariyer, Istanbul, tersebut. Namun, polisi menangkap penembak perempuan yang terluka dan bersembunyi.
Advertisement
Dalam akun Twitter-nya, konsulat mengumumkan kantor ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. "Investigasi bersama otoritas Turki sedang dilakukan," tulis kicauan Konsulat AS dalam akunnya @ABDIstanbul, seperti dikutip dari BBC.
Serangan sebelumnya terjadi dini hari di kantor polisi, Senin (10/8/2015). Sebuah bom mobil meledak dan mengakibatkan kebakaran serta bangunan tiga lantai itu runtuh. 7 orang polisi dan 3 orang sipil terluka atas insiden ini, seperti dilaporkan oleh Daily Sabah.
Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab terhadap dua kejadian ini. Namun, diduga ISIS dan pemberontak Kurdi berada di balik insiden ini. Keduanya semakin gencar menggempur Turki setelah AS berkomitmen membantu Turki perang melawan ISIS.
Bulan lalu, AS memimpin koalisi bersama Turki memerangi ISIS. Kerja sama ini dibalas dengan bom bunuh diri yang menewaskan 32 orang di kota Suruc dekat perbatasan Turki.
Selain itu, insiden ini terjadi setelah pemerintah Turki mendeklarasikan perang terhadap kelompok pemberontak PKK atau Kurdistan Workers's Party.
Di waktu yang sama, di distrik Sultanbeyli, sebuah kantor polisi diserang oleh dua anggota milisi. Mereka tewas setelah polisi membalas serangan mereka. Satu orang polisi dilaporkan tewas.
Kejadian tembak-menembak juga terjadi propinsi Sirnak, tenggara Turki, seperti dilaporkan oleh Reuters. Empat orang polisi tewas dan 1 orang terluka parah. Serangan ini juga menewaskan 1 orang tentara dan melukai 7 orang lainnya.
Kedutaan AS di Ankara pernah disatroni oleh pengembom bunuh diri pada 2013 yang menewaskan 1 orang penjaganya. Serangan bom bunuh diri itu dilakukan kelompok sayap kiri Front Perjuangan Pembebasan Rayak, yang para anggotanya banyak ditahan oleh pemerintah Erdogan di beberapa minggu terakhir. (Rie/Yus)