Liputan6.com, Beijing - Beberapa orang menganggap membuang air seni di kolam renang tak akan masalah, seperti sebuah kesenangan atau kebiasaan yang terjadi setiap kali menceburkan diri ke dalamnya. Namun, tahukah Anda bahwa ada kolam renang yang sengaja membiarkan hal itu terjadi?
Ini terjadi di Beijing, China. Standar nasional yang ditetapkan pada setiap kolam renang di Beijing, harus berisi kurang lebih 3,5 miligram per liter dari urea, senyawa kimia yang ditemukan dalam air seni.
Baca Juga
"Namun belakangan ini, Dinas Kesehatan Kota Beijing mengukur ada 3 dari 6 kolam renang yang melampaui batas kadar urine, jauh dari standar yang ditentukan," tulis Shanghaiist dalam sebuah artikel yang dikutip, Selasa (11/8/2015).
Advertisement
Bahkan di salah satu kolam renang kandungan air seni sampai 20 mg/liter. Tingkat berlebihan air kemih ini memang tidak berbahaya bagi manusia. Hanya saja membuat mata merah dan terasa perih.
"Ketika Anda pergi berenang dan mengeluh bahwa mata Anda merah dan menjadi iritasi, itu karena banyak perenang yang membuang air seni di dalam air, yang menyebabkan klorin semakin menghilang," ucap Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) setempat, Michele C Hlavsa, seperti dimuat Oddity Central, belum lama ini.
Selanjutnya, imbuh dia, klorin dan disinfektan lain ditambahkan ke kolam renang untuk membunuh kuman.
"Nitrogen dalam urine tergabung dengan klorin dan membentuk apa yang dikenal sebagai chloramine dan itu yang sebenarnya menyebabkan mata merah dan terasa perih," urai Michele.
Dan sebagai perbandingan, beberapa tahun lalu, pihak berwenang telah mengukur 20% kolam renang di Shanghai juga berlebihan urea. (Stevanie Adeline/Ans)