Sukses

Potret Pesta Pernikahan Undang 4 Ribu Pengungsi Turki

Awalnya, si pengantin wanita enggan melakukan hal itu. Namun ia merasa mengundang 4.000 pengungsi akan menjadi pengalaman yang indah.

Liputan6.com, Ankara - Merayakan momen bahagia di hari pernikahan bisa dilakukan dengan siapa saja. Tidak harus bersama dengan keluarga atau sahabat dekat. Kegiatannya pun bisa dilakukan dengan berbagai cara, bahkan bermanfaat untuk banyak orang.

Seperti yang pasangan pengantin baru satu ini, Fethullah Uzumcuoglu dan Esra Polat, yang menikah di Kilis, Turki. Mereka merayakan hari terindah mereka dengan mengundang ribuan keluarga pengungsi Suriah.

Pembagian makanan di pesta pernikahan pasangan Turki. (Daily Mail)

Menurut laporan Daily Mail yang dikutip Rabu (12/8/2015), ide itu berasal dari ayah mempelai pria bernama Ali Uzumcuoglu. Ia ingin merayakan dan berbagi hari khusus itu, dengan orang-orang yang kurang beruntung.

"Aku pikir berbagi makan malam dengan keluarga dan teman-teman itu tak perlu, mengetahui ada begitu banyak orang yang lebih membutuhkan," kata Ali. "Aku memberitahu ide ini kepada anakku. Aku sangat senang ia menerimanya dan mereka memulai hidup baru dengan tindakan tanpa pamrih seperti itu," tambah dia.

Tamu undangan pesta pernikahan pasangan Turki, para pengungsi Suriah. (Daily Mail)

Awalnya, si pengantin wanita enggan melakukan hal itu. Namun, pikirannya berubah seketika. Polat merasa mengundang 4.000 pengungsi akan menjadi pengalaman yang indah, dan setuju dengan ide ayah mertuanya.

"Aku terkejut ketika Fethullah mengatakan ide itu, tapi akhirnya saya mengikutinya. Menurutku itu adalah pengalaman yang indah. Aku senang mempunyai kesempatan untuk berbagi dengan orang yang sangat membutuhkan," kata Polat kepada i100.co.uk.

Kegiatan itu juga dibantu oleh Kimse Yok Mu, badan amal Turki yang membantu para pengungsi di seluruh dunia. Mereka menawarkan bantuan katering untuk acara itu.

Potret kebahagiaan pasangan Turki berbagi makanan dengan 4 ribu pengungsi Suriah. (Daily Mail)

Dalam foto yang diabadikan, terlihat pasangan itu mengenakan pakaian pernikahan tradisional. Mereka berada di balik meja sambil menyiapkan makanan bagi para pengungsi.

Benar-benar hari pernikahan yang sangat berbeda dan istimewa.

(Frederica/Tnt)