Liputan6.com, London - Nefertiti adalah Ratu Mesir Kuno. Dia istri Firaun Akhenaten. Mereka berdua memimpin kerajaan di Lembah Nil pada tahun 1371 SM.
Di bawah kepemimpinan mereka, Mesir mengalami sebuah revolusi keagamaan, yaitu hanya menyembah satu dewa. Dewa Aten, atau dewa matahari. Selain itu, mereka mempromosikan keindahan dan seni Mesir yang lain dari para pendahulunya.
Baca Juga
Nefertiti yang berarti "si cantik yang akhirnya tiba juga" adalah salah satu simbol yang paling terkenal di Mesir.
Advertisement
Meskipun tak banyak yang diketahui tentang dirinya, tapi warisannya tentang kecantikan dan kekuatannya menarik perhatihan para peneliti. Mereka mengasumsi bahwa ia berasal dari kota Akhmim. Anak perempuan dari seorang pemimipin kota itu. Teori lainnya mengatakan bahwa ia lahir di luar negeri.
Pernikahannya dengan Amenhotep IV juga masih misteri. Teori mengatakan, ia berumur 15 tahun saat menikah. Keduanya dikaruniai sejumlah anak, salah satunya diyakini adalah Tutankhamun -- salah satu firaun paling terkenal dalam babad Mesir kuno.
Selain revolusi agama, pasangan ini juga mengevolusi karya seni Mesir kuno. Hasil seni zaman kepemimpinan Nefertiti dan Amenhotep IV sangat realistik, natural, dan individualistik. Relief yang ditemukan banyak menampilkan gambar mereka dan 6 anak perempuannya. Di salah satu relief ditemukan pose raja dan ratu ini sedang bergandengan tangan, bahkan berciuman. Asmara keduanya dikisahkan dalam sebuah roman percintaan.
Nefertiti dikabarkan sebagai salah satu perempuan terkuat yang pernah memimpin Mesir. Salah satunya adalah lamanya waktu memimpin pasangan itu dibanding pendahulunya.
Nefertiti juga digambarkan selalu berada di samping suaminya, berdasarkan relief yang ditemukan oleh para arkeolog. Bahkan, dalam relief tersebut ia terlihat memakai mahkota firaun atau ikut berperang melawan musuh.
Selain cerita kekuatannya, ia dikabarkan menghilang selama 12 tahun dengan alasan tak diketahui sesaat setelah suaminya meninggal. Beberapa peneliti berasumsi ia telah meninggal tak lama kemudian, namun yang lain berpendapat dia menyamar sebagai laki-laki untuk meneruskan kepemimpinan suaminya.
Ahli lain berteori, ia adalah Firaun Smenkhkare yang memimpun Mesir setelah suaminya meninggal. Hingga kini, makamnya tidak pernah ditemukan, sampai pada hari Selasa 11 Agustus 2015, seorang arkeolog dari Universitas Arizona, Nicholas Reeves mengabarkan bahwa makam dan mumi ikon perempuan cantik ini temukan.
Menurut Reeves, makam dan mumi Nefertiti ditemukan dalam ruangan tak jauh dari tempat makam Tutankhamun. Kuburan Firaun Tutankhamun itu sendiri ditemukan oleh penjelajah terkenal Howard Carter tahun 1922.
Temuan Reeves berdasarkan teknologi scanning Xray yang menunjukkan sejumlah area rahasia . Salah satunya pintu menuju sebuah ruangan yang mirip dengan makam raja-raja Mesir. Ia berasumsi bahwa ruangan rahasia itu adalah ruangan tempat mumi yang ia klaim sebagai Nefertiti.
"Bukti penemuan itu tidak bisa berdiri sendiri, namun jika disatukan, sangat sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa lokasi itu adalah ruangan kuburan yang lain. Dan satu-satunya konklusi, di situlah Nefertiti berada," kata Reeves kepada The Economist, 11 Agustus 2015. "Kalau saya salah, ya saya salah. Tapi kalau saya benar, ini adalah sebuah potensi penemuan arkeologis terbesar sepanjang sejarah," tuturnya.
Layout dari makam Tutankhamun begitu membingungkan. Namun, saat perusahaan ahli preservasi dari Spanyol, Factum Arte membuat detail pemindaian ruangan makam itu, Reeves menemukan banyak lekukan dan kamar rahasia yang terindikasi dari dua pintu yang saling berhubungan.
"Saya langsung mengetes bukti teori saya. Semakin saya teliti, saya yakin dengan penemuan ini," tambahnya kepada BBC (12/8/2015).
Makam Tutankhamun
Setelah ditemukan oleh arkeologis Inggris Howard Carter pada tahun 1922, kuburan Mesir kuno ini dibuka untuk umum setahun kemudian.
Penemuan kuburan Mesir kuno Tutankhamun ini adalah sebuah temuan makam kuno yang paling utuh sepanjang sejarahnya. Sayangnya, beberapa objek penting banyak dicuri saat proses identifikasi. Lebih dari 2.000 artefak yang ditemukan. Butuh 9 tahun untuk para arkeolog mengatalogkan benda-benda ini. Ruangan kuburan Tutankhamun masih banyak menyisakan rahasia, termasuk di antaranya ditemukan lorong menuju kamar yang diklaim sebagai ruangan makam Nefertiti berada.
Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan dari otoritas Mesir atau Factum Arte terhadap klaim penemuan Nicholas Reeves.
"Saya pikir, ada banyak tanda bahwa ada aktivitas yang berada di ruangan itu," kata Joyce Tyldesley, ahli Mesir kuno dari Universitas Manchester kepada BBC.
"Dan kalau itu benar sebuah makam berisi mumi Nefertiti, ini adalah penemuan luar biasa."
Namun, usaha membuktikan kamar rahasia adalah tempat berbaringnya Nefertiti memerlukan waktu dan biaya sangat besar. Di samping itu, perlu ketelitian luar biasa agar bangunan makam keseluruhan tidak hancur.
"Bisa saja kita melihat apa yang berada di balik tembok itu dengan teknologi sekarang," kata Tobi Wilkinson, ahli Mesir kuno dari Universitas Cambride kepada CNN.
"Tapi penggalian bukanlah teknologi maju layaknya teknologi sinar-X. Kita tidak bisa main gali saja tanpa merusak makam yang ada. Perlu waktu lebih lama lagi untuk mendapat bukti di tangan mendapat kesimpulan dari pertanyaan di mana Nefertiti," tambahnya.
Mencari Ratu yang Hilang
Klaim penemuan makam Nefertiti bukanlah pertama kalinya. Tahun 2003, Joan Fletcher dari Universitas York mengumumkan bahwa ia bersama timnya berhasil mengidentifikasinya mumi yang dikenal dengan sebutan "Younger Lady" ditemukan di sebuah kamar rahasia di makam Mesir kuno lembah Para Firaun adalah mumi Nefertiti.
Tapi teori ini dibantah oleh Sekertaris Jenderal Badan Peninggalan Antik Mesir, Zahi Hawass, yang mengatakan bahwa mumi tersebut adalah mumi dari anak laki-laki 15 tahun. (Rie/Ein)
Baca juga: Kutukan' dan Wajah di Balik Topeng Emas Firaun Tutankhamun