Sukses

Tes DNA: Presiden Amerika Ini Punya Anak Hasil Hubungan Gelap

Skandal ini heboh pada tahun 1920-an: Presiden AS Warren G. Harding memiliki anak perempuan hasil hubungan gelap.

Liputan6.com, Washington DC - Rumor yang pernah mengguncang Amerika Serikat ini mungkin bukan sekadar isapan jempol. Meski harus menanti nyaris seabad untuk mendapatkan bukti sahih, kabar yang menyebut Presiden Warren G. Harding memiliki anak perempuan hasil hubungan gelap diduga kuat benar.

Para ahli baru-baru ini mempublikasikan hasil uji genetika yang dianggap membuktikan bahwa Presiden ke-29 AS itu memiliki keturunan dari hasil hubungannya dengan pacar gelapnya yang bernama Nan Britton.

"Kami mencari bukti genetika untuk menguak apakah Warren Harding dan Nan Britton memiliki anak. Dan semua pertanda mengarah ke sana," kata Stephen Baloglu, pimpinan Ancestry.com, yang melakukan tes melalui divisi AncestryDNA kepada New York Times, seperti Liputan6.com kutip dari People.

"Teknologi yang kami gunakan memiliki tingkat kekhususan, sehingga tak lagi diperlukan uji DNA lagi. Ini adalah jawaban definitif." Pasti.

Jauh sebelum AS diguncang skandal hubungan terlarang Bill Clinton dan Monica Lewinsky, Nan Britton bikin geger dengar menerbitkan buku berjudul 'The President's Daughter' -- yang menceritakan tentang kisah cintanya dengan Warren G. Harding, termasuk kencan diam-diam mereka di ruangan terkunci di Sayap Kiri Gedung Putih.

Harding sudah menikah saat itu. Usianya juga jauh di atas Nona Britton. Dalam bukunya, perempuan itu juga menguak keberadaan putri mereka: Elizabeth Blaesing.

Nan Britton dan putrinya,  Elizabeth Blaesing (www.krmg.com)

Britton menulis buku itu setelah Harding meninggal dunia pada 1923. Kala itu sang presiden tutup usia pada usia 57 tahun, saat masih menjabat -- tanpa meninggalkan warisan apa pun pada putri mereka.

Keluarga Harding dan publik pun menolak klaim yang disebut sebagai skandal "Roaring Twenties" itu. Menyebut Britton sebagai pendusta.

Klaim Britton memicu ketegangan yang tak kunjung reda selama beberapa dekade antarkeluarga besar keduanya. Kerabat Harding mengklaim tudingan itu palsu. Menurut mereka sang presiden tak mungkin jadi ayah seorang anak. Sebab, ia steril.

"Ayahku mengatakan, klaim itu tak mungkin sebab Presiden Harding memiliki gondok dan tak subur. Keluarga kami telah difitnah oleh Nan Britton," kata Peter Harding, cucu sang mantan pemimpin AS. 

Namun, belakangan, Peter Harding -- dokter 72 tahun yang tinggal Big Sur, California berniat memulai pengujian DNA setelah menemukan kopian buku Britton.

"Buku itu seperti karya Shakespeare dan cocok dimainkan dalam opera," jelas dia. "Dalam sejarah kepresidenan AS, kisah itu menggantung. Menjadi misteri yang tak terpecahkan."

Untuk mengawali pengujian, Peter Harding dan sepupunya, Abigail Harding menemui James Blaesing -- cucu Nan Britton sekaligus anak Elizabeth Blaesing yang tak keberatan berpartisipasi dalam tes itu.

Sebelumnya, keluarga Blaesing tak sudi melakukan tes DNA. Menganggap menguak kisah lama itu akan melahirkan penghinaan pada pihak mereka.

"Saya ingin membuktikan siapa ibu saya dan membuktikan semua orang salah," kata Blaesing, pekerja konstruksi berusia 65 tahun di Portland, Oregon. Untuk itulah ia bersedia terlibat.

Meskipun kepastian tampak dari hasil tes, tidak semua anggota keluarga Harding yakin.

"Saya tidak mempertanyakan keakuratan tes siapa pun atau apa pun," kata Dr. Richard Harding, 69, juga cucu sang presiden.

"Namun, menurut saya, semua itu masih harus kembali dibuktikan," kata psikiater anak di Columbia, South Carolina.

Apa pun, Richard Harding mengatakan dia tetap terbuka dan akan menerima Blaesings masuk sebagai anggota keluarga -- setelah ia merasa cukup mendapatkan bukti. "Saya berharap mereka akan menemukan tempat baru dalam sejarah. Yang bermakna dan produktif bagi mereka," kata dia. (Ein/Ans)