Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand untuk terus melacak kemungkinan masih adanya Warga Negara Indonesia (WNI) lain yang turut menjadi korban ledakan bom di Kuil Erawan, Bangkok, Thailand. Sementara ini, 2 WNI jadi korban ‎ledakan bom tersebut, 1 di antaranya meninggal dunia.
"KBRI di Bangkok telah melakukan berapa langkah. Satu menerjunkan tim konsuler untuk melacak kemungkinan WNI lain yang menjadi korban," ujar Retno di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Di samping itu, KBRI juga diperintahkan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai data-data korban. Terutama untuk mengecek ada tidaknya WNI lain yang jadi korban selain HI (61) dan istrinya, LLT (61).
Langkah kedua, kata Retno, KBRI di sana juga sudah memberi himbauan kepada masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati lagi.
"Hindari tempat-tempat yang sekarang lagi ditutup untuk sementara," ujar Retno.
Tak cuma itu, Retno melanjutkan, KBRI juga sudah membuka ‎hotline di nomor +66929031103 kepada WNI yang keluarganya tengah berada di Thailand namun belum ada kontak. Mengingat, KBRI saat ini juga tengah melacak sekaligus memverifikasi korban-korban dari WNI di Thailand.
"Segara hubungi KBRI. Karena mereka masih melacak di 15 rumah sakit di Bangkok untuk mencari informasi," ucap Retno.
‎Sebuah bom meledak di keramaian depan Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, kemarin. Hingga saat ini, sudah 22 orang yang dinyatakan tewas termasuk 8 warga asing. (Ron/Mut)
Menlu Perintahkan KBRI Lacak WNI Lain Korban Bom Bangkok
"Hindari tempat-tempat yang sekarang lagi ditutup untuk sementara," ujar Retno.
Advertisement