Liputan6.com, Berlin - Sepanjang Juli 2015, jumlah migran di perbatasan Uni Eropa mencapai rekor tinggi, yakni 107.500 pengungsi. Bahkan diprediksi pada tahun ini, jumlah pengungsi yang meminta suaka di Jerman dapat meningkat tajam hingga 750 ribu orang.
Sebelumnya, pemerintah Berlin memprediksi 450 ribu pencari suaka akan tiba tahun ini. Ternyata perkiraan tersebut meleset, sehingga dinaikkan menjadi 650 ribu atau lebih. Dan saat ini Jerman menghadapi gelombang migrasi dari Suriah dan Balkan.
Terkait adanya gelombang pengungsi ke Jerman, Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Antonio Guterres mengatakan seharusnya lebih banyak negara di Eropa yang turut menanggung beban.
"Untuk jangka panjang tidak akan mungkin bertahan bahwa hanya dua negara Uni Eropa, Jerman dan Swedia, yang menanggung sebagian besar pengungsi," ucap Guterres kepada harian Jerman Die Welt, seperti dilansir BBC, Rabu (19/8/2015).
Diprediksi pula, sekitar 80 ribu orang yang mayoritas asal Suriah, bakal meminta suaka di Swedia pada tahun ini. Hanya saja, Jerman tetap menjadi negara tujuan yang paling disukai.
Merujuk data UNHCR, hingga pertengahan 2015, lebih dari 240 ribu migran melintasi Laut Tengah. Mereka mendarat di pantai Yunani dan Italia sebelum mengunjungi negara tujuan masing-masing. Dan dalam sepekan terakhir, 21 ribu pengungsi tiba di Yunani. (Ans/Dan)
Jerman Bakal Dibanjiri 750 Ribu Pencari Suaka
Saat ini Jerman menghadapi gelombang migrasi dari Suriah dan Balkan.
Advertisement