Liputan6.com, Staten Island, New York, Amerika Serikat - Entah apa yang ada di dalam pikiran mantan pramugara ini. Walaupun tidak pernah menjalani sekolah kedokteran ataupun mendapat izin praktik apapun terkait kedokteran, Donald Lee-Edwards yang berasal dari New York ini nekat bepura-pura jadi dokter dan psikolog.
Selama menjadi dokter gadungan, ia bahkan sempat merawat setidaknya 100 orang pasien yang mengunjungi tempat praktiknya di lantai bawah tanah di kompleks apartemennya. Hal ini dilakukannya selama 3 tahun terakhir dan ia bahkan sempat menerbitkan resep obat-obatan kepada para pasiennya, serta mengambil sampel darah dan urine mereka.
Baca Juga
Jaksa Penuntut Richmond County, Daniel Master, mengatakan, “Ia mengarang-ngarang dengan mengaku berprofesi sebagai psikolog klinis dan dokter. Ia tidak terlatih ataupun memiliki izin untuk memberikan layanan kesehatan mental maupun medis.”
Advertisement
Menurut pihak Jaksa Penuntut, pria itu mulai menerima pasien sejak tahun 2013 dan membual telah menangani “anggota-anggota keluarga dan korban-korban peristiwa 9/11”, walaupun tidak jelas apa yang dilakukannya.
Menurut penasihat hukum dokter gadungan itu, Matthew Blum, tidak ada bukti kliennya pernah membahayakan satu orang pun. Katanya, “Mereka menuduh kilen saya seakan-akan adalah seorang dokter yang pernah membedah orang. Klien saya dipandang sebagai monster. Klien saya hanya ingin menolong masyarakat.”
Para penyidik mengatakan bahwa Donald Lee-Edwards menarik perhatian pihak berwenang setelah seorang pasien mencurigai caranya yang tidak biasa ketika menangani pasien. Ia juga membicarakan tentang pasien-pasien lain, membual telah lulus sekolah menengah atas pada usia 13 tahun dan mengaku pernah kuliah hukum.
Donald Lee-Edwards ditahan pada Jumat lalu (07/08/2015). Foto untuk tulisan ini didapat dari Kantor Jaksa Penuntut Richmond County. (Alx/hdy)