Liputan6.com, London - Pengadilan tinggi di Inggris menahan paspor seorang siswi di London timur, setelah hakim menyatakan ada kemungkinan remaja putri ini akan meninggalkan Inggris dan bergabung dengan kelompok yang menamakan diri ISIS.
2 Paspor milik saudara perempuannya juga ditahan pengadilan dan baru akan diserahkan kembali ke pihak keluarga, jika diyakini perjalanan mereka keluar negeri tidak memiliki risiko keamanan yang serius.
Siswi ini bersekolah di Bethnal Green Academy, yang menjadi pembicaraan nasional setelah 4 siswi sekolah menengah ini pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS di sana.
Hakim Pengadilan, Justice Hayden menyatakan, selama persidangan mendapatkan bukti siswi ini mungkin sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke Suriah.
Sebelum mengeluarkan putusan, hakim -menurut surat kabar The Guardian- menemui dan berbicara langsung dengan gadis tersebut.
"Identitas gadis ini harus dirahasiakan sehingga ia tetap bisa bersekolah dan menyelesaikan pendidikan hingga ia berusia 18 tahun," ujar hakim Hayden seperti dikutip dari BBC, Kamis (20/8/2015).
"Namun demikian putusan soal perlindungan identitas ini bisa berubah jika situasinya memang mengharuskan nama gadis ini harus dipublikasikan," imbuh hakim tersebut.
Beberapa waktu lalu, sebuah kamera tersembunyi memperlihatkan 3 remaja putri warga Inggris telah berada di Turki dan diyakini dalam perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Shamima Begum, Amira Abase, keduanya berusia 15 tahun, dan Kadiza Sultana 16 tahun, terbang dari London ke Istanbul pada 17 Februari lalu. Video itu menggambarkan mereka sedang menunggu kedatangan bus di Terminal Bayrampasa, Istanbul, Turki.
Dikutip dari laman BBC, Minggu 1 Maret 2015, Kepolisian Inggris meyakini para siswi The Bethnal Green Academy ini telah berada di Suriah. Mereka kemungkinan telah bertemu orang-orang dari kelompok militan ISIS di perbatasan. (Mvi/Ans)