Liputan6.com, Teheran - Setelah ditutup selama 4 tahun akibat protes besar-besaran di Teheran, Iran, Kedutaan Besar Inggris di sana dilaporkan akan dibuka kembali. Rencananya akan mulai membuka pelayanan pada akhir pekan ini.
"Menteri Luar Negeri Philip Hammond akan mengunjungi Iran bersama delegasi para pelaku bisnis," demikian menurut sumber pemerintahan seperti dikutip dari BBC, Jumat (21/8/2015).
Baca Juga
Kedutaan Besar Inggris di Teheran ditutup tahun 2011 setelah diserbu demonstran yang menentang penetapan sanksi terhadap Iran oleh Inggris. Lalu menyusul Kedutaan Besar Iran di London pada tahun yang sama.
Advertisement
Semenjak itu, kata wartawan BBC Jonathan Marcus, hubungan diplomatik kedua negara tersebut menegang. Namun setelah ada kesepakatan nuklir pada Juli lalu, mendorong kedutaan Inggris untuk membuka kantor perwakilannya lagi di sana.
Sejumlah negara Eropa lain juga mengirim menteri dan delegasinya ke Teheran setelah tercapai kesepakatan nuklir. Mereka berharap hubungan diplomatik kedua negara itu membaik dan hubungan ekonomi yang lebih kuat mungkin membantu untuk meningkatkan unsur-unsur reformis dalam kepemimpinan Iran dan membantu perubahan masyarakat Iran.
Kunjungan ini dilakukan beberapa pekan sesudah Teheran bersepakat dengan 6 negara besar untuk memperlambat program nuklir mereka.
Pembukaan kembali kedutaan besar ini pertamakali diusulkan oleh William Hague bulan Juni 2014 lalu, tapi tertunda lantaran masalah teknis.
Keengganan Iran untuk melonggarkan undang-undang impor mereka telah menyebabkan terlambatnya pemesanan alat-alat komunikasi, untuk mengganti alat-alat lama yang hilang ketika kedutaan besar Inggris ditinggalkan.
Wartawan BBC Kim Ghattas baru-baru ini menghabiskan waktu sepekan di Iran -periode terpanjang di mana wartawan BBC diberi izin sejak 2009- dan mewawancarai Wakil Presiden Masumeh Ebtekar mengenai mencairnya hubungan diplomatik Iran dengan negara-negara Barat.
Ebtekar mengatakan, Iran ingin menjalin kerja sama dengan negara-negara tetangga, untuk mempromosikan perdamaian di Timur Tengah, dan Iran juga memilki hak mempertahankan diri sendiri serta tak punya niatan untuk mendominasi wilayah itu.
Sebelumnya, pembukaan kedutaan juga dilakukan Amerika Serikat di Havana, ibukota Kuba. Langkah ini mencairkan hubungan yang telah beku sejak 1961, pada saat puncak Perang Dingin.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, menjadi pejabat Amerika yang melakukan peresmian terhadap kedutaan tersebut.
(Tnt/Ron)
Â