Liputan6.com, Kathmandu - Nepal mengerahkan militer mereka ke kawasan selatan negera itu, setelah 8 orang --dilaporkan 7 polisi dan seorang anak-- tewas pada bentrokan politik.
Seperti dilansir BBC, Selasa (25/8/2015), kekerasan itu pecah sesudah anggota kelompok etnik Tharu --yang meminta hak lebih besar berdasarkan konstitusi baru-- melanggar jam malam dan bentrok dengan pasukan keamanan.
Kekerasan ini diduga terjadi ketika polisi berusaha mencegah demonstran memasuki daerah terlarang, dan merusak kantor pemerintah di kota Tikapur, 420 kilometer sebelah barat Kathmandu.
Menteri Dalam Negeri Nepal Bam Dev Gautam mengatakan kepada parlemen, "Tiba-tiba para demonstran ini mengurung polisi dan menyerang mereka dengan menggunakan pisau, kapak, sabit dan tombak," kata Gautam.
Seorang anggota kepolisian juga dikabarkan dibakar hidup-hidup oleh para demonstran. Tidak diketahui apakah ada pihak demonstran etnik Tharu yang tewas.
Protes ini sudah belangsung beberapa hari terkait rencana Nepal mengubah konstitusi mereka, dengan tujuan merestrukturisasi Nepal menjadi negara federal yang terdiri dari 7 provinsi dan menarik batas di daerah yang terpecah karena perang saudara.
Namun kelompok etnik pinggiran --seperti etnik Tharu-- memprotes rencana itu. (Rmn/Mar)
7 Polisi Tewas Akibat Kerusuhan di Nepal
Seorang anggota kepolisian juga dikabarkan dibakar hidup-hidup oleh para demonstran.
Advertisement