Liputan6.com, London - Para anggota parlemen Inggris mengecam peredaran adegan detik-detik penembakan 2 jurnalis ASÂ di dunia maya. Mereka pun mendesak Twitter dan Facebook untuk mengambil tindakan, setelah banyak penggunanya dihadapkan pada video yang secara otomatis memainkan video pembunuhan itu.
Video tersebut disebut-sebut memang diposting oleh si penembak 2 jurnalis TV WDBJ7 pada Rabu 26 Agustus. Sesaat setelah ia beraksi.
Karena kedua situs jejaring sosial tersebut memainkan video secara otomatis (auto play), banyak orang menyaksikan rekaman kekerasan tersebut di luar keinginan mereka saat menerima postingan di akunnya.
Advertisement
"Perusahaan seharusnya memastikan para pengguna diberikan peringatan tentang isi video sebelum dimainkan," kata sekelompok anggota parlemen seperti dikutip dari BBC, Jumat (28/8/2015).
Pimpinan Parliamentary Internet, Communications and Technology Forum (Pictfor), Matt Warman, mengatakan kedua situs media sosial seharuskan secara otomatis menyaring informasi seperti itu.
"Facebook, Google, Microsoft dan pihak-pihak lainnya bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah orang melihat isi media sosial yang ilegal dan ekstrem, dengan menggunakan teknik otomatis dan manusia untuk mengidentifikasi video," ungkap Warman.
"Media sosial, seperti media tradisional, seharusnya mempertimbangkan seberapa mengejutkan berita tersebut dan memastikan para pemakai cukup diberikan peringatan," kata Warman.
Penonton televisi AS terkejut saat siaran langsung wawancara pada Rabu 26 Agustus sekitar pukul 07.00 waktu setempat, di mana Alison Parker dan juru kamera Adam Ward diberondong peluru.
Terlihat pula rekaman pria, yang kemudian diketahui sebagai Flanagan, memegang sesuatu seperti pistol. Alison berteriak lalu gambar mendadak mengarah miring ke lantai, menandakan terjadi sesuatu dengan juru kamera. Semua adegan itu ikut tersiar ke televisi, sebelum kemudian redaksi memotongnya, beralih ke pembawa acara di studio yang terperangah.
Video Beredar Cepat
Tak lama setelah penembakan 2 jurnalis AS saat siaran langsung, terungkap bahwa pria bersenjata yang yang memiliki nama panggung Bryce Williams memposting rekaman mengerikan itu di Twitter dan Facebook.
Kemudian teman-temannya memposting ulang video kekerasan tersebut. Orang-orang yang terhubung di antara si penembak pun dengan mudah berbagi konten itu.
Twitter dilaporkan menonaktifkan akun milik pria bernama lengkap Vester Lee Flanagan dalam waktu sekitar 10 menit setelah video diposting. Semua kicauan di dalam akun tersebut pun dihapus, termasuk tweet yang telah dibagi ke pengguna lain. (Tnt/Rie)