Sukses

Hadiri Unjuk Rasa Bersih, Mahathir Mohamad Dilaporkan ke Polisi

Raja Kamaruddin Raja Ab Wahid berkata tindakan Mahathir yang turun mengikuti unjuk rasa itu ibarat mengajak massa untuk mengikutinya.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sebuah organisasi non-pemerintah Malaysia melaporkan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad ke polisi atas tindakannya menghadiri unjuk rasa Bersih 4 di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur.

Laporan itu dibuat Kumpulan Veteran Tentera Tidak Berpencen (KVTTB) Selangor di Markas Kepolisian Daerah Klang Selatan, Minggu malam 30 Agustus 2015.

Pimpinan organisasi itu, Raja Kamaruddin Raja Ab Wahid berkata tindakan Mahathir yang turun mengikuti unjuk rasa itu ibarat mengajak massa untuk mengikutinya.

"Persoalannya, mengapa Beliau perlu pergi ke perhimpunan haram itu. Pada pendapat saya, tindakan itu tidak perlu, malah beliau tidak patut datang langsung," ujar Raja Kamaruddin seperti dikutip The Malaysian Insider, Senin (31/8/2015).

"Apabila Dr Mahathir datang, rakyat yang berkumpul secara tidak langsung mengibaratkan kehadirannya sebagai 'kepala'," imbuh dia.

Kecaman Presiden Umno

Tak hanya itu, partai berkuasa di Malaysia, Umno juga mengecam, langkah Mahathir. Menurut Presiden Umno Datuk Seri Hishammuddin Hussein, Mantan PM tersebut telah bertindak di luar batasan. Tindakan Mahathir juga dinilai tidak mencerminkan ucapannya pada 1998 untuk tidak menyokong demonstrasi jalanan.

"Bagi saya, Beliau (Dr Mahathir) melanggar prinsip perjuangan yang beliau pegang selama ini. Tindakan beliau jelas bertentangan dengan nilai-nilai yang diketengahkan semasa beliau menjadi Perdana Menteri," ujar dia.

"Ketika zaman pemerintahannya, beliau secara jelas menyatakan demonstrasi jalanan bukan pendekatan untuk menyuarakan rasa tidak puas hati, apalagi menjatuhkan kerajaan," katanya kepada wartawan usai membuka rapat perwakilan Umno di Sepanggar.

Hishammuddin, yang juga Menteri Pertahanan, mengatakan Mahathir tidak pernah dilarang untuk menyuarakan pandangannya, tetapi tindakan bersekongkol di lokasi unjuk rasa tadi malam tidak bisa diterima. (Ado/Dan)