Liputan6.com, Washington - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat merilis 7 ribu email bakal calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton. Ribuan email tersebut diambil dari server pribadi Hillary.
Istri mantan Presiden AS Bill Clinton tersebut diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS. Perilisan email kali ini pun merupakan yang terbesar.
Baca Juga
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri AS, dirilisnya email dari Clinton ketika masih menjabat sebagai Menlu dilakukan atas perintah Pengadilan Federal. Mereka beralasan, hal tersebut dilakukan atas alasan tepat.
Advertisement
Pengadilan Federal ingin melihat apakah saat Clinton menjabat ada informasi sensitif yang sempat dia beberkan ke publik atau tidak. Demikian dilansir dari Times, Selasa (1/9/2015).
Sebenarnya, Pengadilan Federal AS tidak hanya memerintahkan Kementerian Luar Negeri merilis 7.000 email Clinton. Namun, mereka menginginkan sebanyak 55 ribu surat elektronik Clinton untuk dirilis.
Belakangan ini Clinton yang saat ini tengah berjuang untuk mendapat tiket untuk bertarung dalam Pilpres AS melalui Partai Demokrat tengah diterpa isu miring. Dia dituding menggunakan data-data rahasia AS ketika menjabat Menlu untuk menjatuhkan lawan politiknya.
Melihat dirinya terus diterpa isu tersebut, Hillary segera angkat komentar. Ia menyangkal segala tudingan yang dialamatkan kepadanya dan memastikan saat menjadi Menlu dia menuruti segala aturan protokoler. (Ger/Rie)