Liputan6.com, Bangkok - Perdana Menteri Thailand mengumumkan pihak keamanan telah menangkap seorang pria yang diduga berhubungan dengan ledakan bom di Kuil Erawan yang menewaskan 20 orang. Pria ini ditangkap pada hari Selasa (1/9/2015) di Propinsi Sa Kaeo, timur Bangkok yang berbatasan dengan Kamboja. Pengumuman penangkapan ini disampaikan langsung oleh PM Prayut Chan-ocha.
"Dia ini tersangka utama dan seorang berkewarganegaraan asing," kata PM Prayut seperti dikutip BBC.
Menurut Bangkok Post, pria yang ditangkap berusia 25 tahun. Ia memegang paspor China atas nama Yusufu Mieraili berasal dari Xin Jiang.
Advertisement
Xin Jiang adalah daerah daerah di mana minoritas muslim Uighur tinggal.
Masih juga belum jelas apakah tersangka utama yang dimaksud PM Prayuth adalah pria berbaju kuning yang tertangkap CCTV meletakkan ransel di depan Kuil Erawan yang ramai sebelum ledakan 17 Agustus lalu.
Sebelumnya tim gabungan polisi dan militer berhasil menangkap seorang pria berkebangsaan asing di sebuah apartemen. Mereka juga menemukan sejumlah barang bukti berupa bahan peledak dan paspor palsu.
Polisi juga menggeladah sebuah kamar di apartemen di Distrik Min Buri. Mereka menemukan pupuk urea, 6 buah flash powder dalam botol berukuran 12x7cm, kabel listrik hitam dan biru, 4 jam tangan, jam meja, baut, lampu pohon hias, sebuah kotak kosong untuk walkie-talkie, kendaraan mainan radio kontrol dan ransel berisi buku-buku.
Kamar ini diketahui disewa oleh seorang perempuan warga negara Thailand bernama Wanna Suasan. Namun, ia menolak dikaitkan dengan peledakan bom. Baca: Perempuan Buruan Polisi Ini Tolak Dikaitkan dengan Bom Bangkok
Sejauh ini belum ada kelompok manapun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 20 orang itu. Akibatnya, spekulasi berkembang liar, terlebih pernyataan antara Kepolisian Thailand dan junta militer saling bertentangan.
Ada banyak hidung yang ditunjuk. Mulai dari 'katanya; kelompok selatan yang berada di balik serangan, 'Kaos Merah', etnis Uighur, hingga geng penyelundup manusia.
"Semua pihak ikut terlibat," kata PM Thailand Prayut Chan-ocha ketika ditanya apakah pria yang baru saja ditahan berkaitan dengan geng penyeludapn manusia yang membawa imigran Uighur ke Thailand. (Rie/Ein)