Sukses

Polisi: Sidik Jari Terduga Bomber Bangkok Cocok

Polisi meyakini warga negara asing yang ditangkap dekat perbatasan Kamboja, adalah bagian penting dari jaringan di balik teror bom Bangkok.

Liputan6.com, Bangkok - Polisi Thailand tengah bekerja keras menyelidiki pelaku pengeboman mematikan di Kuil Erawan. Sehari setelah menangkap seorang pria yang diduga berhubungan dengan teror bom Bangkok tersebut, pihak berwenang mengumumkan informasi penyelidikan awalnya.

"Sidik jari pada peralatan yang diduga bagian bom ditemukan di pertandingan akhir pekan mereka dari seorang pria ditahan pada Selasa 1 September cocok," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/9/2015).

Polisi meyakini warga negara asing yang ditangkap dekat perbatasan Kamboja itu adalah bagian penting dari jaringan di balik teror bom itu.

"Ia kemungkinan yang membawa bom ke apartemen Bangkok atau kuil itu sendiri," ucap juru bicara polisi Prawut Thavornsiri.

Wakil kepala polisi Chakthip Chaijinda mengatakan, pria asing kedua itu berbicara bahasa Turki.

"Polisi sekarang bisa mengonfirmasi bahwa orang ini terlibat langsung dengan material pembuat bom, karena sidik jari  yang ditemukan pada botol mencurigakan di apartemen Bangkok," kata PM Prayuth Chan-ocha.

PM Prayuth menyebut, si pria juga membawa buku bank atas nama yang sama dengan paspor China yang gambarnya banyak beredar di media sosial Thailand. Paspor tersebut atas nama Yusufu Mieraili.

Paspor warga Xinjiang yang diduga kaum Uighur yang disebut-sebut bomber Bangkok. (SCMP)

Berdasarkan laporan yang beredar, paspor milik orang yang dibekuk di perbatasan itu menunjukkan asalnya dari Provinsi Xinjiang China -- rumah bagi populasi Muslim Uighur.

Wartawan BBC di Bangkok, Jonathan Head mengatakan, sejauh ini kedutaan besar Thailand dan China belum memberikan komentar untuk mengkonfirmasi paspor pria yang diduga sebagai tersangka bomber.

Tapi, jika ternyata benar, maka kaum Uighur menjadi tersangka utama dalam teror bom Bangkok. Isu yang sangat sensitif bagi kedua negara setelah deportasi kontroversial lebih dari 100 warga Uighur dari Thailand ke China pada bulan Juli.

Sementara China telah lama menghadapi kritik untuk pembatasan agama dan budaya di wilayah Xinjiang barat -- di mana mayoritas warga di sana Muslim (minoritas Uighur).

Sebelum penangkapan ini, polisi Thailand telah membekuk seorang pria warga negara asing yang kini dalam tahanan militer. Polisi belum mengkonfirmasi kebangsaannya, tetapi menyebut sosoknya mirip dengan laki-laki berkaus kuning dalam rekaman kamera keamanan saat meninggalkan tas di kuil sesaat sebelum ledakan.

Barang-barang yang disita dari apartemen pria asing diduga bomber Bangkok. (Bangkok Post)

Tahanan pertama itu ditangkap dalam penggerebekan di sebuah apartemen di Bangkok pada Sabtu 29 Agustus. Dalam penangkapan tersebut, juga ditemukan detonator, gotri, pipa logam dan beberapa paspor palsu.

Sementara pria asing kedua ini dibekuk di Provinsi Sa Kaeo, timur Bangkok di perbatasan dengan Kamboja pada Selasa 1 Septermber.

Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku melakukan pengeboman pada 17 Agustus. Di mana 20 orang tewas.

Pada hari Selasa, polisi juga mengeluarkan tiga surat perintah penangkapan baru sehubungan dengan pemboman kuil. Sehingga totalnya menjadi tujuh.

Pemboman Kuil Erawan, situs Hindu dan Buddha yang populer dengan wisatawan, merupakan yang paling mematikan yang pernah terjadi di Thailand. (Tnt/Rie)