Sukses

4-9-1985: Penampakan Pertama Bangkai Titanic yang Karam

Penampakan pertama Titanic tertangkap kamera pada 4 September 1985, 73 tahun setelah karam di Atlantik.

Liputan6.com, New York - Pagar besi berkarat, badan kapal yang patah jadi 2, dan tiang yang rebah -- penampakan pertama Titanic tertangkap kamera pada 4 September 1985, 73 tahun setelah karam.

Bangkai kapal terbesar dan termewah di masanya itu ditemukan tim ekspedisi Amerika Serikat dan Prancis, yang dipimpin Dr Robert Ballard. Titanic terbaring di kedalaman 4 km. Citranya direkam oleh kapal selam tak berawak, Argo.

Meski telah ditemukan titik keberadaannya, kala itu, tim tak punya niat untuk mengangkatnya atau hanya untuk menjelajahi kapal termahsyur itu.

Salah korban selamat tragedi Titanic, Eva Hart mengaku bersyukur, tim penemu tak berniat mengganggu Titanic. "Bagiku, itu adalah makam ayahku dan 1.500 korban lainnya," kata dia seperti dikutip dari BBC.

 

Eva Hart, salah satu korban selamat Titanic

 Eva baru berusia 7 tahun saat ia bersama orangtuanya, Benjamin Hart and Esther Bloomfield menjadi penumpang Titanic. Sebagai penumpang kelas 2.

Ia yang kala itu masih gadis kecil sedang tidur saat Titanic menabrak gunung es. Ayahnya bergegas menggendong tubuhnya -- yang berlapis selimut tebal, ke dek. Eva dan ibunya berhasil selamat dengan menumpang sekoci, Lifeboat No. 14.

 

Eva hart bersama kedua orang tuanya. Sang ayah tak selamat dalam tragedi Titanic (Wikipedia)

 "Jadilah anak yang baik dan pegang tangan ibumu erat-erat," itu kalimat terakhir yang ia dengar dari bibir ayahnya. Benjamin Hart masuk dalam daftar korban kecelakaan Titanic.

 

2 dari 2 halaman

'Horor' Mengunjungi Titanic

Pada tahun 2012 sekelompok orang menyelami lautan. Untuk melihat Titanic dari jarak dekat. Rob McCallum ada di antara mereka.

McCallum menceritakan pengalaman mengerikan, kala turun di kedalaman laut, menggunakan kapal selam, demi menyaksikan langsung Titanic.

"Saat kapsul meluncur di kedalaman laut yang nyaris beku, lebih dari 2 mil di bawah permukaan air, aku menatap ke luar melalui jendela kaca tebal, ke arah ngarai dalam," kata dia.

Dari lampu yang memancar dari kapal selam, ia mengaku melihat lantai laut yang kehilangan seperti lanskap Bulan. ".

Terkadang, mahluk laut dengan bentuk aneh melintas, melengkapi atmosfer yang terasa asing," cerita dia.

Lalu muncul lah Titanic dengan sisa-sisa keagungannya. "Bahkan di kegelapan dasar laut, bagian depan kapal masih nampak megah, tatahan pagar dan bentuk lambungnya langsung bisa dikenali," kisah McCallum.

Bangkai kapal Titanic di dasar Laut Atlantik (Wikipedia)

 

Kapal selam yang membawa tim terus berjalan di atas reruntuhan kapal. "Aku tersihir dengan pemandangan tangga besar yang terkenal, juga dek pejalan kaki -- di mana penumpang kelas atas yang kaya raya menikmati segala kemewahan kapal, meski singkat, sontak berakhir saat insiden tabrakan dengan gunung es itu terjadi."

Kemudian, sekitar satu mil dari haluan, tim menjumpai bagian belakang kapal yang rusak parah, robekan logam menganga di sisinya.

"Meski rusak parah, dengan kayunya yang membusuk, relik "berhantu" ini tetap memancarkan keagungan."

Sayangnya, eksistensi bangkai Titanic di dalam lautan terancam. Oleh bakteri pemakan karat: Halmonas Titanicae. Kapal itu diperkirakan bakal binasa pada tahun 2030.

 

Bangkai kapal Titanic di dasar Laut Atlantik terancam bakteri (Copyright 2012 RMS Titanic Inc. / Produced by AIVL, Woods Hole Oceanographic Institution)

 

Tragedi tenggelamnya Titanic pada 15 April 1912 adalah titik balik dalam sejarah, saat orang menyadari bahwa alam tidak selalu dapat dijinakkan oleh teknologi. Bahwa kapal, sehebat apapun, tak dijamin tidak dapat tenggelam.

Selain penampakan bangkai Titanic, tanggal 4 September menjadi momentum sejumlah peristiwa penting.

Pada tahun 626  Li Shimin, yang dikenal dengan nama Kaisar Taizong, mengumumkan pendirian Dinasti Tang di Cina.

Sementara, pada 1781 Los Angeles didirikan dengan nama El Pueblo de Nuestra Senora La Reina de Los Angeles de Porciuncula oleh sekelompok pemukim Spanyol berjumlah 44 orang.

Dan, pada 1971 Pesawat Boeing 727 Penerbangan 1866 Alaska Airlines jatuh dekat Juneau, Alaska, menewaskan seluruh penumpangnya yang  berjumah 111 orang. (Ein/Ali)