Sukses

Ketika Google Maps Salah Menunjuk Tempat

Ada beberapa hasil pencarian yang tidak pantas dalam Google Maps dan tidak seharusnya ada, dan kami meminta maaf.

Liputan6.com, Washington, DC Sistem pencari semisal Google menggunakan algoritma skotastik tingkat tinggi berbantu komputer untuk melakukan pencarian kata dan penampilan hasil. Namun, tetap saja terjadi kesalahan yang memalukan ketika algoritma itu salah memproses pencarian.

Pada akhir Mei 2015 lalu, Google Maps harus meminta maaf kepada para pengguna, ketika pengetikan kata hinaan rasial kepada kaum kulit hitam malah memunculkan Gedung Putih di Amerika Serikat. Para pengguna program peta dari Google itu mengatakan penggunaan kata ‘nigger’ bersama dengan kata ‘house’ menampilkan hasilnya sebagai Gedung Putih (White House). 

Ragam lain dari kata penghinaan itu, ‘nigga’, juga merujuk kepada Gedung Putih. Presiden Barack Obama di Amerika Serikat adalah presiden pertama keturunan Afrika Amerika yang secara dinas tinggal di Gedung Putih.

Kepada Washington Post, perwakilan dari Google Maps meminta maaf. “Ada beberapa hasil pencarian yang tidak pantas dalam Google Maps dan tidak seharusnya ada, dan kami meminta maaf atas penghinaan yang telah disebabkannya.”

Seorang pengguna Twitter bernama Bomani Buckhalter menayangkan cuplikan hasil pencarian, namun menjelaskan bahwa pencarian yang dilakukan oleh rekan-rekannya di tempat lain memberikan hasil pencarian yang berbeda.

Pengguna Google Maps yang berada di sekitar Gedung Putih akan mendapatkan hasil pencarian di Gedung Putih, tapi pencarian dari tempat-tempat  lain akan memberikan hasil yang berbeda.

Sebelumnya Google Maps memperbolehkan para pengguna untuk mengubah peta menggunakan perangkat lunak Map Maker. Tapi fasilitas ini disudahi setelah ada sejumlah penyalahgunaan.

Video Terkini