Sukses

6-9-1952: Tragedi Pesawat Akrobat Hantam Kerumunan Penonton

Salah satu kapal terbang menghantam kerumunan penonton yang tengah asyik menonton aksi di udara tersebut.

Liputan6.com, London - Hari itu, 6 September 1952 atau 63 tahun silam, pertunjukan akrobat pesawat di Inggris berubah jadi tragedi. Salah satu kapal terbang menghantam kerumunan penonton yang tengah asyik menonton aksi di udara tersebut.

Sekitar 27 orang tewas di tempat dan 63 penonton lainnya terluka parah saat pesawat tempur De Havilland 110 membelah keramaian dan terjadi ledakan kecil. Kapal terbang tersebut hancur berkeping-keping bersama orang-orang di sekitar.

Mobil ambulans dan pemadam kebakaran langsung datang ke lokasi kejadian. Para petugas memadamkan api dan mengevakuasi korban.

Di antara para korban, ada sang pilot bernama John Derry dan pemantau uji coba pesawat Anthony Richards. Derry dipercaya untuk memegang kendali pesawat akrobat lantaran sebelumnya ia sukses melakukan aksi serupa 4 tahun silam.

Derry dan Richards sebelumnya juga berhasil menampilkan akrobat pesawat yang mengaggumkan 130 ribu pasang mata penonton. Tapi segala sesuatunya bisa saja terjadi. Kali ini mereka celaka.

Pesawat ketika itu sedang terbang dengan kecepatan 500 mil per jam atau 804 km per jam. Namun tiba-tiba moncong terangkat dan badan pesawat tak terkendali. Mesin mendadak rusak dan pesawat jatuh.

Perusahaan manufaktur pesawat De Havilland langsung menyelidiki masalah teknis tersebut pasca-kecelakaan. "Apapun bisa terjadi. Kami akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat tersebut," ujar salah satu petinggi De Havilland, seperti dimuat BBC on This Day.

Beberapa jam setelah kejadian, 4 korban luka meninggal dunia. Jumlah korban tewas bertambah menjadi 31 orang.

Kejadian ini menjadi perhatian serius Pemerintah Inggris. Otoritas selanjutnya mengeluarkan aturan untuk pertunjukan akrobat pesawat yang mewajibkan panitia untuk menyediakan lokasi yang aman untuk penonton, jauh dari jangkauan pesawat.

Sejarah lain mencatat, pada 6 September 1997, Inggris juga dirundung duka. Putri Diana pada hari itu dimakamkan setelah mengalami kecelakaan di terowongan Paris, Prancis. (Ali/Nda)