Liputan6.com, Oregon - Seni lukis tubuh selalu memiliki daya tarik tersendiri. Baik untuk dipelajari ataupun sekedar melihat hasilnya.
Ada keberanian dan kedekatan antar manusia yang menjadi bagian dari aspek seni, mengingat seniman secara langsung memanfaatkan tubuh manusia sebagai kanvas. Berbagai gaya seperti kamuflase dan ilusi optik pun diterapkan dalam berbagai karya lukis tubuh yang menjadi terkenal.
Baca Juga
Advertisement
Seorang seniman lukis tubuh wanita gabungkan seni lukis tubuh dengan kesenangan dalam melakukan travelling. Natalie Fletcher, si seniman mengikuti paket travel besar-besaran keliling Amerika selama 200 hari. Selama bepergian sejauh 482803 kilometer, ia sudah melukis pada permukaan tubuh lebih dari 100 model.
Seniman asal Blend, Oregon ini dengan lihai menyamarkan tubuh para modelnya di berbagai latar belakang, dari tembok bata, pemandangan sungai sampai perbukitan-- membuat mereka sulit ditemukan dengan mata telanjang.
Fletcher memulai proyeknya pada 16 Februari hingga pada 24 Agustus. Dikutip Daily Mail, sang seniman mengaku bahwa ini merupakan proyek “paling sulit yang pernah dilakukannya.”
“Saya harus merelakan untuk tidak tidur di rumah, tidak berlibur dan bahkan menangguhkan perawatan diri. Terkadang saya berujung di negara bagian Amerika tanpa mengenal siapapun, pada saat itu saya hanya berharap bisa berkenalan dengan seseorang, dan mendapatkan lokasi untuk melukis.”
Fletcher bahkan mengalami kesulitan dalam mencari model yang usianya 6 hingga 70 tahun. Ia berusaha menghubungi mereka melalui segala media-- mulai dari situs lowongan kerja Craiglist, Facebook, Twitter hingga situs pencarian jodoh, Tinder. Sementara itu, ia mengklaim 90 persen model yang bersedia menjadi kanvas belum pernah menjadi subyek dalam seni lukis tubuh.
Namun pada akhir perjalanan, ia telah melukis pada 101 tubuh dan berencana untuk menjadikan karyanya ke dalam bentuk buku, pameran, dan film.
Proyek ini datang kepada Fletcher tiga setengah tahun lalu, namun ia menundanya karena alasan keuangan. Namun berkat kemenangannya dalam acara TV realiti Skin Wars, ia mendapat kesempatan bepergian untuk mewujudkan idenya.
“Saya sudah berhadapan dengan salju, angin, udara lembab, polisi, dan berbagai macam elemen lain yang membuat proyek ini menantang. Jika nantinya sukses, saya akan mengejar mimpi untuk melanjutkan ke seluruh dunia, mulai dari Eropa,” ungkap Fletcher mengakhiri wawancara.