Sukses

Cahaya 'Kembar' Biru Mengenang Tragedi 11 September

Warga AS pun beramai-ramai memandang ke langit, saat acara bertajuk 'Tribute in Light' dalam peringatan serangan 11 September digelar.

Liputan6.com, New York - Saat matahari terbenam di Manhattan, New York, AS pada Jumat 11 September, 14 tahun setelah peristiwa mengerikan yang kerap ditulis '9/11' terjadi, digelar sebuah acara peringatan. Berupa pemasangan lampu sorot 'kembar' yang diarahkan ke langit.

Warga AS pun beramai-ramai memandang ke langit, saat acara bertajuk 'Tribute in Light' digelar. Di mana cahaya kembar berwarna biru -- sebagai sebuah simbol dari Twin Towers yang menjadi sasaran serangan dalam tragedi 11 September --dinyalakan.

Warga AS menyaksikan cahaya biru dalam peringatan serangan 11 September. (Reuters)

Tahun ini, seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (13/9/2015), cahaya kembar berwarna biru mencapai empat mil ke langit.

Menurut Municipal Art Society, karya seni publik ini dirancang oleh John Bennett, Gustavo Bonevardi, Richard Nash Gould, Julian Laverdiere, Paul Myoda dan Paul Marantz. Mereka menggunakan 88 lampu bertenaga super 7.000 watt.

Sebelumnya, Presiden Barack Obama didampingi Ibu Negara Michelle Obama juga memimpin hening cipta 1 menit di Gedung Putih, untuk menandai 14 tahun serangan 11 September.

Momen yang dipilih dalam acara hening cipta ini adalah pukul 08.46 pagi waktu setempat, ketika pesawat jet pertama menabrak Menara Utara gedung World Trade Centre di New York.

Seperti dikutip, BBC, di kota New York ini juga digelar peringatan untuk menghormati para korban.

Cahaya biru dalam peringatan serangan 11 September. (Reuters)

Serangan 11 September disebut September 11, September 11th, atau (9/11), adalah serangkaian 4 serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, DC pada 11 September 2001.

Pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Islam, al-Qaeda, membajak 4 pesawat jet penumpang. Para pembajak sengaja menabrakkan 2 pesawat ke Menara Kembar World Trade Center di New York City. Kedua menara runtuh dalam kurun waktu 2 jam.

Pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia. Ketika penumpang berusaha mengambil alih pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, pesawat ini jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania dan gagal mencapai target aslinya di Washington, DC.

Menurut laporan tim investigasi 911, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini.

 (Tnt)