Sukses

Malaysia Pastikan Tak Ada Pesawatnya Mendarat Darurat di Jeddah

Pernyataan ini meluruskan kabar yang menyebutkan pesawat Malaysia pengangkut calon haji terpaksa mendarat darurat di jalan raya Jeddah.

Liputan6.com, Petaling Jaya - Pihak Malaysia Airlines Berhad (MAB) menyatakan semua pesawatnya mendarat dengan selamat saat badai menerpa Jeddah, Arab Saudi. Pernyataan ini meluruskan kabar yang menyebutkan adanya pesawat Malaysia pengangkut jemaah calon haji terpaksa mendarat darurat di jalan raya Jeddah, Arab Saudi, Sabtu 12 September 2015.

"Pesawat kami semuanya mendarat di Jeddah dengan selamat. Adanya badai pasir membuat semua pesawat diperintahkan petugas pengatur lalu lintas udara menjadi stasioner pada taxiway," ucap juru bicara MAB kepada Bernama seperti dilansir thestar.com.my, Sabtu 12 September 2015.

Hanya saja juru bicara MAB tak dapat memverifikasi sebuah video yang diunggah di media sosial yang menunjukkan sebuah pesawat mirip dengan maskapai Malaysia Airlines meluncur di samping jalan. Video itu diambil oleh pemotor di dekat lokasi.

Sebelumnya, ada sebuah video diunggah ke media sosial diberi judul 'Pesawat MAS mendarat di atas Highway di Jeddah' menyusul badai pasir yang melanda Arab Saudi. Ekor pesawat yang mendarat darurat tersebut menampilkan logo Malaysia Airlines Berhad (MAB).

Sementara itu akun Twitter @bernamaradio24 juga sempat menyebutkan, sebuah pesawat dari Malaysia dilaporkan mendarat darurat di tepi Jalan Raya Jeddah, Arab Saudi. "Juru bicara Lapangan Terbang Antarbangsa King Abdul Aziz membenarkan insiden tersebut," tulis akun @bernamaradio24.

Kicauan tersebut segera ditanggapi pihak Malaysia Airlines. Mereka pun meminta tweet itu ditarik kembali. Sebab, informasi itu tidak dapat dikonfirmasi.

Sejauh ini belum ada laporan terbaru terkait insiden pesawat mendarat di jalan raya tersebut. Namun dalam beberapa hari terakhir, badai pasir melanda wilayah Arab Saudi. Bahkan bencana hebat terjadi di kawasan Masjidil Haram, Kota Mekah, di mana crane jatuh menewaskan sekitar 107 orang dan melukai lebih dari 200 orang. (Ans/Vra)