Liputan6.com, Jakarta - Januari 1998, Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, yakni Bill Clinton diterpa isu tak sedap. Beredar kabar kepala negara Negeri Paman Sam tersebut menjalin hubugan terlarang, dengan seorang pekerja magang di Gedung Putih, Monica Lewinsky.Kabar tersebut berasal dari terungkapnya percakapan antara Clinton dan Lewinsky, yang direkam pegawai Pentagon -- Kementerian Pertahanan AS, Linda Tripp. Tripp lalu menyerahkan rekaman itu kepada Kenneth Starr, seorang jaksa independen. Dari situlah, terungkap Lewinsky pernah melakukan seks oral di Oval Office dengan Bill Clinton.Selama berhari-hari, Clinton diserang pemberitaan media soal kabar 'affair' dengan bawahannya tersebut. Hingga akhirnya, Presiden ke-42 AS tersebut yang belakangan menghindar, akhirnya buka suara. "Saya tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan wanita itu (Monica Lewinsky)," ujar Clinton, seperti dimuat BBC.Beberapa bulan ke depan, Clinton harus menghadapi pengadilan. Ia disidang. Tepat 17 tahun lalu, rekaman pengakuan Clinton kepada Dewan Juri atau Majelis Hakim diungkap di publik oleh sejumlah media.Dalam percakapan yang terjadi pada 17 Agustus tersebut, Clinton dicecar jaksa soal hubungannya dengan Lewinsky. Termasuk, kemungkinan sang Presiden berbohong soal tidak pernah melakukan hubungan intim. Namun Clinton mengelak."Ini tergantung pada makna kata tersebut," jawab Clinton yang secara implisit menegaskan bahwa seks oral bukanlah berhubungan badan. Jadi dengan kata lain, Pak Presiden menekankan ia tidak berbohong atau memberikan kesaksian palsu.Namun Clinton tak membantah. Dengan barang bukti berupa baju biru Lewinsky dan bekas tetesan sperma sekaligus kesaksian Lewinsky, Clinton akhirnya mengakui pernah memiliki hubungan tak patut dengan Lewinsky. Keduanya berhubungan antara November 1995-Maret 1997.Kemudian, pada 9 Desember 1988, berdasarkan rekomendasi jaksa independen Star, Komisi Yuridis Kongres mengajukan 4 pasal untuk melengserkan Clinton. 10 Hari kemudian, setelah melalui sedikit perdebatan antara kubu Partai Republik dan Demokrat, Kongres akhirnya sepakat dengan rekomendasi impeachment atau pemakzulan Clinton. Proses selanjutnya ada di tangan Senat.Clinton menjadi Presiden kedua dalam sejarah Amerika Serikat yang terkena upaya pemakzulan. Yang pertama dialami Andrew Johnson, presiden ke-17 AS pada 1868, lantaran memecat seorang menteri dengan cara tak benar. Tapi Johnson lolos. Dan begitu juga Clinton yang pada akhirnya tak jadi dilengserkan Dewan lantaran hasil vote senat sama kuat, 50-50. Clinton meneruskan masa jabatan kedua kepresidenannya sampai 2001.Sejarah lain mencatat pada 21 September 1999, Taiwan dilanda gempa yang menewaskan lebih dari 2.300 orang, menghancurkan pelabuhan T’ai-chung dan ribuan bangunan. Gempa juga menyebabkan kerusakan jaringan air dan listrik yang luas, dan melengkungkan jalan raya dan jembatan. Kerugian diperkirakan mencapai US$ 9,2 miliar akibat gempa ini. (Rsd/Rmn)
21-9-1998: Pengakuan Presiden Bill Clinton soal Perselingkuhannya
Dalam percakapan yang terjadi pada 17 Agustus tersebut, Clinton dicecar jaksa soal hubungannya dengan Lewinsky.
Advertisement