Liputan6.com, Washington - Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya di Gedung Capitol, Washington, di depan anggota Kongres Amerika Serikat. Dia merupakan pemimpin umat Katolik pertama yang berbicara di depan anggota Kongres dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.
Dalam pidatonya, Paus antara lain menyerukan agar Amerika Serikat menolak permusuhan atas kaum pendatang dan memperlakukan mereka secara manusiawi.
"Membangun sebuah bangsa meminta kita untuk mengakui bahwa kita harus secara terus menerus berkaitan dengan orang lain dan menolak kerangka berpikir yang bermusuhan," jelas Paus seperti dikutip BBC, Jumat (25/9/2015).
Advertisement
Dia menambahkan, krisis migran global saat ini membawa tantangan namun mereka harus dilihat sebagai manusia dan diperlakukan dengan pendekatan kemanusiaan.
Pidato Paus berulang kali terputus karena tepuk tangan dari para anggota Kongres.
Memicu Perdebatan
Sementara itu, ribuan orang berkumpul di luar Gedung Capitol di bagian West Lawn dan National Mall, untuk mendengarkan pidato Paus yang disiarkan langsung lewat pengeras suara.
Usai pidato, Paus bahkan menyempatkan diri untuk tampil di teras Gedung Capitol untuk menyapa mereka.
Rabu 24 September 2015, Paus memicu perdebatan di kalangan warga AS setelah menyerukan aksi untuk mengatasi pemanasan global. Paus juga mengundang kontroversi dengan menahbiskan seorang misionaris abad ke-18, Junipero Serra, sebagai seorang santo yang dikecam oleh sebagian kalangan asli Amerika.
Namun umat Katolik yang berasal dari kawasan Amerika Latin menyambut pentahbisan itu karena dilihat sebagai pengakuan atas sejarah gereja di kawasan penduduk Hispanik. (Ado/Vra)