Liputan6.com, Mekah - Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Batam memastikan seorang korban tragedi Mina berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Korban bernama Syaisiyah Syahril Abdul Gafar yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 14.
"Betul, Ibu Syaisiyah Syahril Abdul Gafar yang wafat dari BTH 14 Batam asal Pontianak," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Batam Mazdjad dalam pesan pendeknya, seperti dikutip dari antaranews, Jumat (25/9/2015).
PPIH Embarkasi Batam masih mengumpulkan seluruh keterangan dari petugas kloter yang berada di Tanah Suci, mengenai kejadian nahas yang menimpa Syaisiyah.
Sementara itu, Ketua Bidang Dokumen PPIH embarkasi Batam Aliky menyatakan, sudah ada konfirmasi Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil) Kalimantan Barat, mereka sudah mendapat berita, setelah mendapatkan informasi dari pihak suami Syaisiyah, Abdul Wahab Idris Jafar.
Adapun tempat tinggal korban di kaktab 1 pemondokan Azizah No 1 Mekah.
Advertisement
"Bahkan hingga saat ini dari ketua rombongan kloter 14 Joko belum dapat informasi," ujar dia. Selain itu dia menduga, korban tersebut tersesat dikarenakan jalur yang dilalui itu bukan rute bagi jemaah haji.
Dari Mekah dilaporkan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan, untuk sementara tiga jemaah haji Indonesia meninggal dalam tragedi Mina saat menuju Jamarat untuk melontar jamrah, Kamis pagi kemarin.
Dia memastikan 3 korban meninggal tersebut, setelah mengunjungi Rumah Sakit Al Jisr. "Benar, ada 3 jemaah yang meninggal. 2 Sudah dikenali, 1 masih proses identifikasi," kata Menag Lukman.
Korban meninggal yang sudah bisa dikenali adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51 tahun) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48, laki-laki, Probolinggo 3 Mei 1964, maktab 2, nomor paspor B1467965.
Kemudian, Syaiyah Syahir Abdul Gafar (50 tahun) asal Kloter Batam (BTH) 14, maktab 1, nomor paspor A2708446.
Menag Lukman mengatakan, peristiwa tersebut telah menyebabkan korban jiwa yang cukup besar, mencapai ratusan orang. Namun sebagian besar adalah jemaah dari wilayah Arab dan Afrika.
Berdasarkan informasi Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat, Jalan Arab 204 bukan jalan jemaah Indonesia menuju Jamarat, karena sebagian jemaah Indonesia diarahkan ke jalan King Fahd dan Moasim.
"Mungkin yang bersangkutan kesasar atau tidak tahu jalan. Jalan itu diperuntukkan bagi jemaah haji dari Mesir, Afrika, dan Asia Selatan," kata Lukman.
Terkait korban yang belum dikenali, identitasnya masih ditelusuri, karena korban tidak menggunakan gelang identitas yang biasa dikenakan jemaah terkait nama, nomor kloter dan embarkasi, serta nomor paspor. (Sun/Ado)