Liputan6.com, Moskow - Musim haji tahun ini diwarnai oleh berbagai cobaan. Beberapa waktu lalu, Mekah yang dilanda hujan deras, mengakibatkan 111 jemaah tewas akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram. Dan terakhir adalah tragedi Mina, di mana 717 jemaah meninggal dunia terinjak-injak.
Hal ini membuat seluruh dunia mengucapkan belasungkawa tak henti-hentinya atas tragedi tersebut. Salah satunya datang dari Presiden Rusia. Lewat Twitter-nya Vladimir Putin menyampaikan duka citanya.
"Sangat sedih atas terjadinya insiden yang tragis di Mina selama pelaksanaan haji di mana jemaah harus kehilangan nyawa," tulis Putin.
Advertisement
"Belasungkawa yang ikhlas datang dari saya untuk Saudi Arabia dan keluarga yang ditinggalkan oleh para korban. Saya juga berdoa untuk kesembuhan bagi yang luka," tambahnya, seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis 24 September 2015.
Menurut media pemerintah Rusia, Putin juga menyampaikan ucapan belasungkawa secara pribadi kepada Raja Salman.
Umat Islam Rusia yang menjalani ritual haji kali ini berjumlah 12 ribu. Pada Rabu 23 September, Putin meresmikan Masjid Agung Moskow -- negara bekas pecahan Uni Soviet itu. Pemeluk Islam di Rusia sendiri berjumlah 20 juta.
Ucapan belasungkawa juga datang dari Perdana Menteri Inggris David Cameron.
"Doa dan hati saya bersama keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai yang meninggal di Mina," kata Cameron dalam pernyatannya.
Menteri urusan Bisnis Inggris, Sajid Javid juga men-tweet dukacitanya. "Sangat sedih mendengar laporan meninggalnya jemaah akibat terinjak-injak dalam prosesi Haji. Doa saya bersama mereka," kicaunya. Javid adalah salah satu toko senior muslim di pemerintahan Inggris.
Menurut British Hajj Delegation, ada 25 ribu warga Inggris menjalani ibadah haji kali ini. Sejauh ini pemerintah Inggris masih mencari apakah ada warganya yang terluka atau tewas.
Perdana Menteri India, Narendra Modi juga mengucapkan duka citanya kepada Arab Saudi. "Sungguh menyedihkan mendengar berita dari Mekah. Bisa merasakan sakitnya kehilangan orang-orang tercinta akibat terinjak-injak. Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan," tulis Modi dalam media sosialnya.
Tragedi ini adalah terparah sepanjang 25 tahun. Pada tahun 1990, Â lebih dari 1.400 jemaah tewas akibat berdesakan di Terowongan Mina. (Rie/Ein)