Liputan6.com, Tokyo - Menteri Pendidikan dan Olahraga Jepang Hakubun Shimomura mengundurkan diri terkait pembatalan rencana pembangunan stadion untuk Olimpiade 2020 di Tokyo karena adanya pembengkakan biaya.
Dalam jumpa pers di Tokyo, Jumat 25 September 2015, Shimomura menjelaskan pengunduran dirinya sudah disampaikan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe.
"Saya menimbulkan masalah dan membuat masyarakat khawatir," kata dia seperti dikutip BBC.
Advertisement
Ditambahkan, ia juga akan mengembalikan gajinya sebagai menteri selama 6 bulan yang ditaksir mencapai 900.000 yen atau sekitar Rp110 juta. "Saya telah memutuskan untuk mengembalikan 6 bulan gaji yang saya terima," tegas dia.
Namun, gajinya sebagai anggota parlemen tidak terpengaruh, yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan gaji menteri.
Pengunduran diri menteri ini terjadi setelah panel pihak ketiga menerbitkan laporan bahwa menteri bertanggung jawab atas persoalan stadion.
Stadion Termahal Sedunia
Proyek stadion utama yang berdasarkan rancangan arsitek Inggris-Irak Zaha Hadid, dibatalkan Juli lalu karena biaya pembangunan diperkirakan mencapai US$ 2 miliar yang akan menjadikannya sebagai stadion paling mahal di seantero dunia.
Kekhawatiran juga terkait dengan keraguan apakah desain stadion yang disepakati akan selesai pada waktunya untuk penyelenggaraan Olimpiade 2020.
Pihak berwenang akan menentukan rancangan baru stadion utama untuk Olimpiade 2020 pada bulan November.
Penyelenggara Olimpiade juga tengah mencari logo baru setelah seniman asal Belgia mengeluhkan bahwa logo yang ia rancang telah dijiplak.
Tuduhan tersebut telah ditolak oleh penyelenggara Olimpiade, namun Komite Olahraga Tokyo mengatakan terlalu banyak keraguan untuk tetap menggunakan logo itu. (Ado/Vra)