Sukses

Perdana, Kantor Polisi Khusus Perempuan

Sejak dibuka satu bulan silam, lebih dari 70 perempuan mendatangi kompleks yang besar dan lapang itu untuk mencatatkan pengaduan mereka.

Liputan6.com, New Delhi - Negara bagian Haryana di India Utara telah membuka kantor-kantor polisi yang seluruh stafnya perempuan di 21 distrik. Langkah tersebut di ambil guna mendorong kaum hawa yang menjadi korban kejahatan dan kekerasan seksual dan rumah tangga mau mengadukan hal tersebut kepada polisi -- yang telah lama dianggap tidak peka terhadap kaum perempuan.

Di salah satu kantor yang terletak di Gurgaon, berdekatan dengan New Delhi, hasilnya tampak nyata.

Sejak dibuka satu bulan silam, lebih dari 70 perempuan mendatangi kompleks yang besar dan lapang itu untuk mencatatkan pengaduan mereka. Mulai dari masalah pemerkosaan hingga kekerasan dalam rumah tangga dan pemerasan mas kawin.

"Sebagian besar perempuan itu tidak pernah berani ke kantor polisi karena takut harus berhadapan dengan polisi lelaki. Tetapi ia merasa para perempuan itu lebih mudah menceritakan pengalaman mereka yang kerap traumatis itu kepada polisi perempuan," ucap Umesh Bala yang memimpin kantor polisi itu seperti dilansir dari VOA News, Sabtu (26/9/2015).

Inspektur Bala mengaitkannya dengan kasus gadis berusia 20 tahun yang mengaku diperkosa oleh mantan gurunya sewaktu remaja.

"Ini terus berlangsung selama 2,5 tahun. Mula-mula ia diperkosa, lalu diperas dan diancam bahwa foto-fotonya akan diunggah, dan ia kemudian diperlakukan dengan buruk," ujar Bala.

Pria yang dituduh sebagai pelakunya dikenai dakwaan pemerkosaan dan pemerasan, dan segera akan ditahan. Bala menyatakan ini sangat melegakan bagi korbannya.

Melayani Semua Kalangan

Mereka yang mendatangi kantor polisi itu berasal dari berbagai kelompok usia dan latar belakang ekonomi, mulai dari pembantu rumah tangga hingga para profesional berpendidikan.

Meskipun Gurgaon adalah salah satu pusat bisnis yang berkembang dengan populasi profesional yang status sosialnya terus menanjak, perilaku tradisional masih tertanam dalam-dalam di kalangan generasi tua warganya.

Di kantor polisi itu, seluruh pekerjaan, mulai dari petugas bagian mencatat pengaduan hingga penyidikan, ditangani oleh lebih dari 30 inspektur perempuan. Staf lainnya, termasuk sopir dan tukang kebun pun sama.

Ada 2 polisi lelaki ditunjuk untuk mendampingi para inspektur perempuan yang harus menanggapi panggilan darurat pada malam hari.

Haryana adalah negara bagian yang memiliki budaya patriarki dan salah satu negara bagian yang memiliki jumlah kasus tertinggi kejahatan terhadap perempuan di India. Hampir 9.000 kasus semacam itu tercatat di sana tahun lalu, lebih dari separuhnya berkaitan dengan masalah seksual, mas kawin dan kekerasan.

Keberadaan kantor polisi khusus perempuan di Gurgaon ini setidaknya memberikan pencerahan, bagi para korban yang selama ini berdiam takut melapor. (Tnt)