Sukses

Pernah 'Dibunuh', Wanita ini Bangkit dari Kematian

Petra Pazsitkan menghilang dan dinyatakan meninggal 31 tahun lalu. Namun baru-baru ini, ia dinyatakan masih hidup dan tinggal di Dusseldorf.

Liputan6.com, Dusseldorf - Petra Pazsitkan masih berusia 24 tahun saat ia dikabarkan menghilang. Nama wanita yang duduk di bangku kuliah jurusan sains komputer menjadi tajuk utama koran pada tahun 1984 lalu. Dirinya dinyatakan menghilang setelah tidak hadir di pesta ulang tahun adiknya. Ia dinyatakan tewas lima tahun kemudian, dan jasadnya tidak pernah ditemukan.

Selama pencarian, detektif meminta pertolongan dari acara televisi bertema polisi dan kejahatan asal Jerman, Aktenzeichen XY. Seorang tersangka pria yang sebelumnya pernah tercatat melakukan perkosaan dan pembunuhan terhadap gadis 14 tahun pun mengaku. Namun, ia menarik kembali pernyataan pembunuhan Pazsitka, dilaporkan dari Daily Mail.

Petra Pazsitkan menghilang pada tahun 1984 dan dinyatakan almarhum 5 tahun kemudian. (foto: Daily Mail)

Tiga puluh satu tahun pun berlalu. Pazsitka ditemukan tinggal di Dusseldorf, kota di bagian Barat Jerman. Ia tidak memiliki dokumen resmi, dan tinggal dengan identitas nama "Nyonya Schneider", bersembunyi bak tokoh video game Carmen Sandiego.

Kini usianya 55 tahun, ia ditemukan setelah menekan alarm peringatan polisi karena rumahnya dirampok.

Polisi yang pergi ke rumahnya bisa mengenalinya. Dilaporkan, saat ditanyakan namanya, ia menyebut dirinya "Mrs. Schneider". Bagaimanapun, ia diinterogasi, dan berakhir mengungkapkan identitas aslinya.

Carmen Sandiego, karakter fiktif dalam game populer 'Where in the World is Carmen Sandiego?

Menurut Joachim Grande dari kepolisian Braunschweig, Pazsitka mengungkapkan ia tinggal di beberapa kota di Jerman selama jangka wantu tiga dekade, tanpa mengungkapkan sanak saudaranya bahwa ia masih hidup.

"Saudara dan ibunya syok dan langsung menangis setelah mendengar kabarnya," ungkap Grande.

Pada saat itu, Pazsitka, yang menghilang pada 26 Juli 1984, sengaja menyembunyikan identitasnya. Ia tidak memiliki akun bank dan membayar semua tagihannya dengan uang tunai.

Pazsitka juga menyatakan pada polisi ia sengaja tidak mengontak keluarganya. Selama bersembunyi, ia menafkahi diri dengan pekerjaan haram, walau belum diketahui secara pasti. Untuk alasan ia menghilang itu sendiri, ia tidak mau mengungkapkan pada polisi.

Seorang jubir Kepolisian Braunschweig menyatakan: "untuk motif menghilangnya, ia tidak menjelaskan, dan secara terang-terangan menyatakan ingin putus kontak dengan publik dan keluarganya."

Pun begitu, Pazsitka dinyatakan tidak pernah melakukan tindak kriminal, dan selanjutnya, dinyatakan hidup oleh otoritas Jerman.

Sementara, sanak keluarganya meminta polisi mengirimkan sebuah surat pada Paszitka yang 'baru'. (Ikr/Rie)